Salin Artikel

Ungkap Keinginan Bertemu Megawati, Surya Paloh Disebut Galau soal Politik

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Surya Paloh dan jajaran Partai Nasdem tengah dilanda kegalauan politik.

Ini terlihat dari manuver Surya dan jajarannya yang beberapa waktu terakhir rajin mengunjungi partai-partai politik pendukung pemerintah.

Malahan, Surya terang-terangan menyatakan ingin bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, pimpinan PDI Perjuangan yang merupakan partai penguasa pemerintahan saat ini.

"Manuver Paloh dan elite Nasdem untuk berkeliling ke Gerindra-PKB, Golkar, dan berencana menemui Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri merupakan wujud kegalauan politik," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Menurut Umam, di bawah kepemimpinan Surya Paloh, Nasdem tengah memainkan politik dua kaki. Di satu sisi terus berupaya mematangkan rencana koalisi bersama dua partai oposisi, yakni Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di sisi lain, Nasdem tetap ingin bertahan sebagai partai pendukung pemerintah hingga kepemimpinan Presiden Joko Widodo tuntas 2024 mendatang.

Umam menilai, strategi standar ganda itu tak lepas dari besarnya konsekuensi yang ditanggung Nasdem sejak mengumumkan rencana mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.

"Selain berhadapan dengan tekanan politik PDI-P, ancaman reshuffle kabinet, Nasdem juga dihantui oleh ketakutan adanya politisasi penegakan hukum yang berpotensi menyasar kader-kadernya di pemerintahan," ujar Umam.

Jika Nasdem masih menunjukkan kegalauan politik dan ketidakjelasan posisinya, kata Umam, Surya Paloh dan jajarannya justru berpeluang menghadapi risiko penurunan elektabilitas partai.

Sebab, pemilih Nasdem akan dibuat bingung dan tidak yakin oleh langkah politik partai berjargon restorasi Indonesia itu.

Sebaliknya, jika Nasdem kembali yakin dan percaya diri, maka turbulensi politik akan lebih mudah dihadapi.

"Karena itu, Paloh dan Nasdem perlu menata ulang keyakinan politik dan kepercayaan dirinya agar kembali yakin dalam melangkah dan siap dengan berbagai risiko atas ikhtiar politik yang tengah diperjuangkan," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Mengekor Nasdem, belakangan, Demokrat dan PKS juga menyatakan dukungan buat mantan Gubernur DKI Jakarta itu melenggang ke panggung pilpres.

Memang, sejak lama Nasdem, Demokrat, dan PKS berencana bekerja sama membentuk Koalisi Perubahan. Hanya saja, hingga kini, kongsi antara ketiganya tak kunjung resmi.

Di tengah kesibukan pembahasan rencana Koalisi Perubahan, Nasdem justru bermanuver. Beberapa waktu lalu Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi, lalu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Tak lama, jajaran elite Nasdem berkunjung ke Sekretariat Bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah lebih dulu membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Terbaru, Surya Paloh mengunjungi jajaran elite Partai Golkar. Dia juga menyatakan ingin bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Saya pikir keinginan untuk itu sih ada saja. Tinggal atur saja. Kita kasih kode-kode dulu. Barangkali bagaimana, kapan Bu Mega ada waktu yang baik?” kata Surya di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Surya pun berharap, keinginannya tersebut dapat disambut baik oleh Megawati.

“Mudah-mudahan suasana kebatinannya sama, harapan penerimaan sama. Jadi jelas, (niat) ada. Itu intinya,” ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/08/06200001/ungkap-keinginan-bertemu-megawati-surya-paloh-disebut-galau-soal-politik

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke