Tanggal 11 Februari Hari Memperingati Apa?

Selain itu, ada juga peringatan lain hari ini. Berikut beberapa hari penting yang jatuh pada 11 Februari 2023.

Hari Orang Sakit Sedunia

Umat Katolik merayakan Hari Orang Sakit Sedunia pada tanggal 11 Februari setiap tahun dan bertepatan dengan Pesta Bunda Maria dari Lourdes.

Hari Orang Sakit Sedunia yang pertama diperingati pada tanggal 11 Februari 1993.

Pada tahun 1992, Paus Yohanes Paulus II menetapkan perayaan ini setahun setelah didiagnosis menderita penyakit parkinson.

Dalam surat apostoliknya “Salvifici Doloris” atau “Penderitaan yang Menyelamatkan”, paus menulis tentang penderitaan dan menganggapnya sebagai proses penebusan.

Adapun tujuan perayaan ini adalah untuk mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi semua orang yang sakit dan orang-orang yang bekerja tanpa lelah untuk meringankan rasa sakit dan merawat mereka.

Hari Orang Sakit Sedunia juga menjadi renungan penting bagi orang yang bekerja dalam pelayanan kesehatan Katolik untuk melayani mereka yang sakit dengan kebijaksanaan hati.

Untuk merayakan Hari Orang Sakit Sedunia, organisasi-organisasi berbasis agama Katolik pada hari ini akan memberikan obat-obatan, makanan dan bimbingan spiritual kepada orang yang sakit.

Hari Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains Internasional

Hari Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 11 Februari.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memproklamirkan Hari Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains Internasional pada tahun 2015.

Peringatan ini digagas oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan UN-Women berkolaborasi dengan institusi dan masyarakat sipil yang mendukung gerakan yang sama.

Adapun tujuan dibuatnya hari ini adalah untuk mendorong akses dan partisipasi serta kesetaraan bagi perempuan dan anak perempuan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Adanya hari peringatan ini diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa perempuan juga berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan begitu, tidak ada lagi perbedaan gender terkait akses terhadap ilmu pengetahuan.