Salin Artikel

Relawan Duga Jokowi Punya Pertimbangan Politis sehingga Tak Jadi "Reshuffle"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea, menduga ada pertimbangan politis yang membuat Presiden Joko Widodo urung melakukan perombakan kabinet atau reshuffle pada Rabu (1/2/2023).

Diketahui, pada hari itu bertepatan dengan Rabu Pon, hari yang kerap digunakan Presiden untuk mengambil sejumlah keputusan penting, termasuk reshuffle kabinet. 

"Menurut saya, ada pertimbangan politik yang sangat dinamis. Dan ada perkembangan baru mengenai koalisi. Jika saya ditanya apakah yakin ada reshuffle ? Saya yakin Presiden akan melakukan perombakan kabinet," ujar Andi Gani saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).

Ia pun meyakini bahwa akan tetap ada perombakan kabinet dalam waktu dekat.

"Iya (dalam waktu dekat) yakin. Presiden mempunyai hak prerogatif untuk menilai kinerja menterinya," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, publik telah menantikan apakah Presiden Jokowi akan kembali mengumumkan adanya reshuffle pada Rabu kemarin. Wacana itu muncul selama beberapa pekan terakhir, menyusul manuver Partai Nasdem yang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pun telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Kamis (26/1/2023) lalu. Namun, hingga Rabu sore Presiden tak kunjung mengumumkan reshuffle tersebut.

Di sisi lain, Surya yang partainya tengah menjajaki koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Rabu sore. Dalam kesempatan itu, Airlangga menyatakan bahwa partainya membuka peluang bagi Nasdem untuk bekerja sama pada Pemilu 2024 mendatang.

Diketahui, Golkar telah berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional dalam pemilu tersebut. Meskipun hingga kini belum menentukan siapa capres-cawapres yang hendak diusung koalisi.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menduga, tidak jadinya reshuffle dilaksanakan oleh Presiden Jokowi lantaran Kepala Negara tak ingin ada kegaduhan yang timbul setelahnya.

"Sampai saat ini tidak ada reshuffle, walau ramai di media. Tapi Presiden masih tidak ingin ada kegaduhan yang bikin ketidakstabilan, sehingga berpotensi mengganggu pemerintahan sehingga berdampak pada objektivitas pembangunan," ujar Dave saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.

Dave menjelaskan, di sisa masa jabatan pemerintahan periode ini, Jokowi masih harus fokus terhadap banyak hal.

Antara lain, pembangunan-pembangunan strategis nasional, penyelesaian Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dan pemulihan dari dampak Covid-19.

"Dan bilamana ada menteri yang tak sesuai sejalan dengan target pemerintahan, nah itu mungkin ada pertimbangan sendiri," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/03/09142381/relawan-duga-jokowi-punya-pertimbangan-politis-sehingga-tak-jadi-reshuffle

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke