Salin Artikel

Nasib Pembentukan Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan Usai Nasdem Ancam Cari Poros Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Perubahan yang rencananya akan dibentuk Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, hingga kini tak kunjung terbentuk.

Di tengah pembicaraan yang kerap digadang-gadang tengah mencapai babak akhir, Partai Nasdem justru mengeluarkan ancaman kepada dua rekan calon koalisinya untuk membentuk alternatif poros kekuatan lain.

Hal itu tidak terlepas dari manuver Partai Demokrat yang terus menerus mengawinkan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.

Diketahui, ketiga parpol tersebut telah menyiratkan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali berpandangan, sikap Demokrat tidak sesuai dengan keinginan penjajakan koalisi yang diidamkan Nasdem. Pasalnya, Nasdem enggan penentuan figur cawapres dilakukan dengan membicarakan figur.

“Jadi kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi, artinya itu saling mengunci. Itu yang sejak awal saya katakan bahwa Nasdem menghindari itu,” ujar Ali pada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Bagi parpol besutan Surya Paloh itu, penentuan figur cawapres harus melihat dari sisi kriteria. Hal ini untuk menambal kelemahan politik Anies, sehingga potensi memenangkan Pilpres 2024 kian besar.

Tapi jika prinsip tersebut tak sesuai dengan keinginan PKS, dan Demokrat, Ali mengungkapkan pihaknya bakal mencari alternatif koalisi lain.

“Ketika kemudian (koalisi) ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” paparnya.

PKS-Demokrat masih optimistis terbentuk

Untuk dapat mengusung pasangan capres dan cawapres di pilpres mendatang, maka parpol atau gabungan parpol harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.

Berkaca dari perolehan suara dan kursi DPR di pemilu sebelumnya, maka ketiga parpol tersebut harus berkoalisi bila tetap ingin dapat mencalonkan Anies sebagai capres.

Baik PKS maupun Demokrat saling meyakini Koalisi Perubahan akan tetap terbentuk.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menuturkan pembahasan di tim kecil yang dibentuk ketiga parpol masih berlanjut.

Namun ia ingin berbagai poin kesepakatan dicapai sebelum pembentukan koalisi.

Ia tak ingin Koalisi Perubahan seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sampai kini tak kunjung menyepakati figur capres-cawapres.

"Setelah itu, kita deklarasi secara bersama. Kami tetap optimistis hal itu akan tercapai," sebut Andi dihubungi Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara PKS M Kholid mengaku dinamika dalam proses penjajakan kerja sama politik merupakan hal yang lumrah.

Ia pun menghargai keinginan Nasdem untuk mencari alternatif koalisi lain.

Bagi PKS, lanjut dia, setiap parpol bebas menentukan langkah politiknya secara independen.

Tapi Kholid menegaskan bahwa kesepakatan Koalisi Perubahan tak menemukan kebuntuan. Justru jalan untuk ketiga parpol bersatu kian terbuka.

“Tinggal selangkah lagi, sudah jauh perjalanan, dan pembahasan di tim kecil, insya Allah akan ada hasil terbaik,” ungkap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/26/07532791/nasib-pembentukan-koalisi-perubahan-dan-anies-baswedan-usai-nasdem-ancam

Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke