Salin Artikel

Dilibatkan Ferdy Sambo dalam Skenario Baku Tembak, Putri Candrawathi: Saya Betul-betul Marah!

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Candrawathi mengaku sangat marah karena dilibatkan oleh suaminya, Ferdy Sambo, dalam skenario kematian Nofiransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Mulanya, Putri mengaku tak tahu menahu Yosua ditembak mati di rumah dinas suaminya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Sambo baru memberi tahu Putri sehari setelah peristiwa penembakan. Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu bilang, Yosua tewas ditembak ajudannya, Richard Eliezer atau Bharada E.

"Yang mulia, pada tanggal 9 Juli 2022 pagi hari, suami saya menjelaskan bahwa Richard telah menembak Yosua hingga meninggal dunia. Saya pun sangat kaget mendengar kabar tersebut," kata Putri dalam sidang pembacaan pleidoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (25/1/2023).

Saat itu, kata Putri, suaminya juga bercerita ke dirinya bahwa dia mengarang cerita soal kematian Yosua.

Kepada Kapolri dan jajaran kepolisian yang lain, Sambo menceritakan, Yosua tewas karena terlibat baku tembak dengan Richard Eliezer. Menurut skenario Sambo, baku tembak tersebut terjadi setelah Yosua melecehkan Putri di rumah Duren Tiga.

Mendengar cerita itu, Putri marah besar. Dia mengaku tak ingin dilibatkan dalam peristiwa ini.

Namun begitu, Sambo tak bisa lagi menarik perkataannya. Sebab, karangan cerita tersebut sudah dia sampaikan ke jajaran kepolisian.

"Waktu dijelaskan hal tersebut, saya betul-betul marah kepada suami karena dibawa-bawa dalam peristiwa tersebut," kata Putri.

"Tapi suami saya menyampaikan bahwa cerita tersebut sudah dilaporkan ke Kapolri dan dijelaskan juga ke Richard, Ricky (Ricky Rizal), dan Kuat (Kuat Ma'ruf) saat dilakukan pemeriksaan setelah kejadian penembakan di rumah Duren Tiga," tuturnya.

Namun demikian, Putri bersikukuh menjadi korban perkosaan Yosua. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di rumahnya di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Putri mengeklaim, Yosua tidak hanya memperkosa dan menganiaya dirinya, tetapi juga mengancam akan membunuhnya dan anak-anak jika ada orang lain yang mengetahui peristiwa ini.

"Yang mulia, saya takut, sangat ketakutan saat itu. Saya sangat menderita dan menanggung malu berkepanjangan. Bukan hanya saya, tetapi juga seluruh anggota keluarga kami," ucapnya.

Putri mengaku tak tahu ihwal penembakan Yosua karena saat peristiwa itu terjadi dia sedang beristirahat di kamar di lantai 2 dengan pintu tertutup.

Hanya saja, istri Ferdy Sambo itu mengaku tiba-tiba mendengar letusan pistol beberapa kali di dalam rumah.

"Dalam kondisi masih sangat lelah dan tertekan, saya menutup telinga dan kaget luar biasa sambil bertanya dalam hati, apalagi yang terjadi di luar sana?" tutur Putri.

Saat itu, kata Putri, dirinya tidak bisa melihat situasi dan kondisi di dalam rumah. Apalagi, suaminya langsung memerintahkan Ricky Rizal, sang ajudan, untuk mengantarkan dia ke rumah pribadi di Jalan Saguling.

Putri pun menegaskan bahwa dirinya tak terlibat dalam perencanaan pembunuhan Yosua.

"Saya sepenuhnya tidak pernah sedikit pun menginginkan, menghendaki, merencanakan ataupun melakukan perbuatan bersama-sama untuk menghilangkan nyawa Yosua," katanya.

Sebagaimana diketahui, dalam kasus ini, Putri Candrawathi dituntut hukuman pidana penjara 8 tahun oleh jaksa penuntut umum. Hukuman tersebut sama besarnya dengan tuntutan jaksa terhadap terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.

Sementara, Ferdy Sambo dituntut hukuman pidana penjara seumur hidup. Kemudian, Richard Eliezer atau Bharada E dituntut hukuman pidana penjara 12 tahun.

Pada pokoknya, kelima terdakwa dinilai jaksa terbukti bersalah melakukan tindak pidana melakukan pembunuhan terhadap Yosua yang direncanakan terlebih dahulu sebagaimana diatur dan diancam dalam dakwaan Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP.

Berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum, kasus pembunuhan Brigadir J dilatarbelakangi oleh pernyataan istri Sambo, Putri Candrawathi, yang mengaku dilecehkan oleh Yosua di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Pengakuan yang belum diketahui kebenarannya itu lantas membuat Sambo marah hingga menyusun strategi untuk membunuh Yosua.

Disebutkan bahwa mulanya, Sambo menyuruh Ricky Rizal atau Bripka RR menembak Yosua. Namun, Ricky menolak sehingga Sambo beralih memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E.

Brigadir Yosua dieksekusi dengan cara ditembak 2-3 kali oleh Bharada E di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). Setelahnya, Sambo menembak kepala belakang Yosua hingga korban tewas.

Mantan perwira tinggi Polri itu lantas menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding rumah untuk menciptakan narasi tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung pada tewasnya Yosua.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/25/16044851/dilibatkan-ferdy-sambo-dalam-skenario-baku-tembak-putri-candrawathi-saya

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke