JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dapat menyelenggarakan Pemilu 2024 tanpa korban jiwa.
Ia tak ingin ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat pemilu digelar, sebagaimana terjadi pada Pemilu 2019.
“Bangsa Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pemilu 2019, yang telah memakan korban jiwa di pihak penyelenggara pemilu,” ujar AHY dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).
Ia memaparkan, Pemilu 2019 telah menyebabkan 894 petugas meninggal dunia, dan 5.175 orang lainnya jatuh sakit.
“Oleh karena itu, kali ini kami berharap bisa ditekan seminimal mungkin, bahkan sebisa mungkin zero incident,” ucapnya.
Di sisi lain, AHY pun meminta agar Bawaslu dan KPU tidak berpihak pada kelompok tertentu.
Sehingga Pemilu 2024 dapat terselenggara dengan lancar.
“Menjalankan amanah dan tugasnya secara independen, netral, dan mengedepankan azas yang penuh dengan keadilan, dan kejujuran,” imbuhnya.
Adapun banyaknya korban pada Pemilu 2019 karena beban kerja yang begitu banyak.
Berdasarkan hasil investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2019 lalu, korban meninggal tersebar di 28 provinsi Tanah Air.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/13/19341521/ahy-sebisa-mungkin-pemilu-2024-zero-incident