Salin Artikel

PBB Ingin Dorong Yusril Jadi Cawapres pada Pemilu 2024

Hal itu mungkin saja terjadi karena Yusril telah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo.

“Kalau saya rasional, cukup di cawapres. Siapa calon presidennya? Kita menunggu arahan Presiden Joko Widodo,” tutur Afriansyah ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi, Gambir, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Ia yakin peluang Yusril untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 cukup besar. Pasalnya, Yusril diklaim sudah mendapat dukungan dari Jokowi. Dan, Jokowi juga memiliki kekuatan untuk mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik (parpol) yang menjadi koalisi pemerintah.

“Artinya sebagai Presiden, beliau tidak berdiri di atas partai tertentu. Beliau bebas merdeka saja memberikan dukungan pada siapa pun,” katanya.

Lebih lanjut, ia bakal memperkuat soliditas internal PBB dan membuka komunikasi politik pada semua parpol agar Yusril bisa maju dalam kontestasi elektoral mendatang.

“Kami PBB akan bekerja keras untuk menyosialisasikan dan mengomunikasikan dengan semua partai politik untuk membangun kekuatan agar Ketum maju sebagai capres atau cawapres,” imbuhnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku bakal memberi dukungan jika Yusril bisa melenggang sebagai capres atau cawapres. Maka dari itu, ia meminta PBB untuk mencarikan tiket agar Yusril bisa maju.

Pasalnya, untuk bisa mengusung capres-cawapres parpol atau gabungan parpol mesti memenuhi presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sejumlah 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara sah nasional dalam pemilu sebelumnya.

"Ini serius, serius, tugasnya PBB mencarikan kendaraan supaya mencapai (presidential threshold) 20 persen. Iya dong, tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan, saya dukung, serius," ucap Jokowi saat berpidato di Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/13/17062141/pbb-ingin-dorong-yusril-jadi-cawapres-pada-pemilu-2024

Terkini Lainnya

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke