Salin Artikel

Survei SMRC: Pemilih Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 Berpaling ke Anies

Hal itu terlihat dari survei yang berlangsung 3-11 Desember 2022, dan melibatkan 1.220 responden.

“Nah sementara pemilih Prabowo-Sandi itu 44 persen ke Anies Baswedan, Prabowo tinggal 37 persen, ke Ganjar 13 persen,” kata pendiri SMRC Saiful Mujani, dikutip dari tayangan YouTube SMRCTV, Kamis (13/1/2023).

Ia mengungkapkan pemilih Prabowo-Sandi pada kontestasi elektoral yang lalu mayoritas beragama Islam, jumlahnya mencapai 98,7 persen.

Dari keseluruhan pemilih muslim Prabowo-Sandi, mayoritas beralih mendukung Anies, jumlahnya mencapai 45 persen.

Sementara itu, yang tetap mendukung Prabowo adalah 36 persen, dan yang berpindah ke Ganjar Pranowo sebanyak 13 persen.

Menurut Saiful, kondisi itu menunjukan bahwa Anies telah menggantikan Prabowo sebagai representasi politik kelompok Islam.

“Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019 (sekarang) pindah ke Anies,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyimpulkan saat ini figur calon presiden (capres) yang menjadi pesaing utama Prabowo adalah Anies.

“Perangnya sekarang adalah antara Anies dengan Prabowo, bukan dengan Ganjar. Ganjar anteng aja sendirian,” katanya.

Sampel lantas dipilih menggunakan stratified multistage random sampling.

Jajak pendapat tersebut dilakukan dengan tatap muka secara langsung.

Survei memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error lebih kurang 3,1 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/13/07262241/survei-smrc-pemilih-prabowo-sandi-pada-pilpres-2019-berpaling-ke-anies

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke