Salin Artikel

Survei Indopol: Kepercayaan terhadap Polri Meningkat Jadi 69,35 Persen di Akhir Tahun 2022

Angka tersebut meningkat dari bulan November 2022 yang hanya mencapai 60,98 persen.

"Terhadap kinerja polisi di penghujung tahun 2022 dengan hasil tingkat kepercayaan publik sebesar 69.35 persen. Angka ini meningkat dari bulan-bulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto dalam keterangannya, Rabu (4/1/2023).

Ratno mengatakan, ada sejumlah hal yang menyebabkan peningkatan itu, salah satunya peningkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dari data Survei Indopol, kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi di bulan November 2022 ada di 63,99 persen.

Kemudian, angka itu meningkat menjadi 70,72 persen pada bulan Desember 2022.

Ratno mengatakan, angka itu mendekati posisi tertinggi, yakni 72,93 persen pada bulan Januari 2022.

"Dengan demikian Jokowi telah membuka dan menutup tahun 2022 dengan sangat baik," ujar Ratno.

Adapun kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi terjadi pada bidang-bidang penegakan hukum (64.68 persen), penyelenggaraan demokrasi (70,93 persen), dan pemberantasan korupsi (55,65 persen).

Basis terbesar kepercayaan terhadap pemerintahan Jokowi berasal dari Jawa Tengah-DIY (90 persen), Jawa Timur (77 persen), Sulawesi (74 persen), dan Bali-NTB-NTT (71 persen).

Ia menegaskan, kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi berimbas pada kepercayaan publik terhadap kinerja Polri.

Faktor kedua yaitu intervensi kebijakan Polri yakni melalui program Quick Wins. Ratno mengatakan, dalam waktu 2 bulan, program itu efektif meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.

Ia menjabarkan 5 kegiatan program Quick Wins yang menurut publik sangat bermanfaat bagi masyarakat secara umum adalah meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan publik Polri, berkurangnya praktik pungli dalam pelayanan Polri.

Lalu, meningkatnya respons cepat aduan melalui akun resmi Polri sebelum kasus menjadi viral, meningkatkan kegiatan sambang oleh Bhabinkamtibmas dan diberlakukannya tilang elektronik, Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) untuk menggantikan tilang manual.

Faktor lainnya yang meningkatkan kepercayaan terhadap Polri adalah optimisme publik terhadap Kepolisian untuk menyelesaikan kasus-kasus hukum yang terjadi akhir-akhir ini.

"Terutama kasus yang melibatkan petinggi Polri sendiri," ujar dia.

Ratno menyimpulkan, Polri sudah melakukan usaha perbaikan baik internal maupun eksternal dalam rangka mengembalikan kepercayaan publik setelah enam bulan terakhir ditimpa beberapa kasus yang merontokan kepercayaan publik terhadap kepolisian.

Beberapa kasus utama yang sempat merusak citra Polri seperti kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, tragedi Kanjuruan, dan terlibatnya oknum mantan kapolda dalam kasus narkoba.

"Rentetan kasus selama paruh kedua 2022 merupakan cobaan terberat sepanjang sejarah Polri," ujar Ratno.

"Namun berkat respons terukur dan semua upaya tersebut di atas, di penghujung tahun 2022, Kepolisian Indonesia seolah mendapatkan kado dengan naiknya kembali kepercayaan publik. Kepolisian kita telah lolos dari lubang jarum," kata dia.

Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.240 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia pada 14-23 Desember 2023.

Kriteria responden yakni warga berumur 17 tahun atau sudah menikah. Sementara itu, margin of error survei ini kurang lebih 2.85 persen dengan tingkat kepercayaan 96 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/04/18034491/survei-indopol-kepercayaan-terhadap-polri-meningkat-jadi-6935-persen-di

Terkini Lainnya

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke