Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengatakan, kajian terhadap persoalan kekerasan di Papua itu dilakukan atas permintaan pemerintah.
"Fenomena eskalasi kekerasan di Papua juga akan menjadi kajian khusus kami," kata Andi Widjajanto saat Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di kantor Lemhannas RI Jakarta Pusat pada Rabu (21/12/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Andi mengatakan, Lemhannas akan memulai kajiannya dari penyebab kekerasan di Papua.
Setelah itu, kata Andi, kajian akan mendalami akar masalah kekerasan di Papua buat menentukan apakah karena faktor sejarah, identitas, atau distribusi kesejahteraan.
"Kemudian level permukaan, simtom kekerasannya, lalu sampai masuk mendalam mencari akar struktural dari masalah Papua," kata Andi.
Andi menyadari persoalan Papua merupakan masalah yang kompleks dan tidak bisa disederhanakan.
Maka dari itu menurutnya kajian Lemhannas tentang Papua pada 2023 mesti dilakukan lintas level.
"Lalu diharapkan kajian-kajian kami di 2023 tentang Papua bisa membantu pemerintah untuk menemukan solusi yang lebih komprehensif tentang ekonomi dan politik di Papua," ucap Andi.
Selain soal kekerasan, Andi mengatakan, Lemhannas juga akan membuat kajian terkait Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua pada 2023.
Kajian khusus terkait hal itu, kata dia, akan berkaitan dengan kesiapan DOB mengikuti Pemilu 2024, terutama Pilkada serentak 2024.
"Itu nanti akan menjadi kajian khusus Papua," kata Andi Widjajanto.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/22/21354171/lemhannas-buat-kajian-cari-solusi-kekerasan-di-papua-mulai-2023