Partai berlambang banteng moncong putih itu mendapatkan perolehan suara responden sebesar 23,2 persen.
"Disusul kedua, Gerindra 11,1 persen. Partai Golkar 9,3 persen, Partai Nasdem 6,9 persen, Partai Demokrat 6,7 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei yang ditayangkan di YouTube Poltracking TV, Kamis (22/12/2022).
Selanjutnya, posisi keenam diduduki oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 5,6 persen.
Di posisi tujuh, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan elektabilitasnya 5,3 persen. Kemudian di posisi delapan ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang elektabilitasnya 4,1 persen.
Dua posisi terakhir yaitu Partai Perindo dengan elektabilitas 2,8 persen dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2 persen.
Partai politik lainnya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) 0,8 persen, Partai Hanura 0,7 persen, Gelora 0,7 persen, Partai Buruh 0,4 persen, Partai Garuda 0,3 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,2 persen, Partai Ummat dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0 persen.
Sementara itu, responden yang belum menentukan pilihan partai politik atau menjawab tidak tahu sebesar 19,9 persen.
Survei Poltracking kali ini dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 21-27 November 2022 terhadap 1.220 responden.
Metode yang digunakan mengambil sampel yaitu multistage random sampling.
Adapun margin of eror survei lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/22/14524881/survei-poltracking-elektabilitas-pdi-p-teratas-disusul-gerindra-dan-golkar