Salin Artikel

Soal Capres PDI-P, Jokowi Dinilai Lebih Ingin Dukung Ganjar ketimbang Puan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, dukungan Jokowi terkait calon presiden (capres) 2024 belum tentu sama dengan capres yang kelak diusung PDI Perjuangan.

Menurut dia, sinyal restu Jokowi lebih mengarah ke kader PDI-P yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Jokowi terlihat lebih ingin mendukung Ganjar," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Jokowi, kata Adi, sudah beberapa kali melempar kode dukungan buat Ganjar. Misalnya ketika Jokowi dan Ganjar sama-sama hadir dalam rapat kerja nasional (rakernas) relawan Pro Jokowi pada Mei lalu.

Saat itu, Presiden meminta relawannya tak terburu-buru soal pencapresan, kendati mungkin yang mereka dukung hadir dalam rakernas.

Sinyal dukungan juga kembali dimunculkan kepala negara dalam pidatonya di hadapan puluhan ribu relawan, akhir November lalu. Dalam forum itu, Jokowi menyinggung "pemimpin berambut putih", figur yang identik dengan Ganjar.

Menurut Adi, jika benar Jokowi mendukung Ganjar sebagai capres, ini bisa memengaruhi keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi PDI-P.

"Sekalipun Mbak Mega itu sebagai figur yang menentukan capres PDI-P, tapi kalau ada suara lain, feedback, masukan muncul dari presiden, tentu jadi pertimbangan yang signifikan," ujarnya.

Adi pun menduga, hingga kini Megawati belum mengambil keputusan ihwal capres dan cawapres yang akan mereka jagokan pada Pemilu 2024. Megawati disinyalir masih bimbang, hendak mencalonkan Ganjar yang elektabilitasnya besar, atau Puan Maharani sang putri mahkota.

Isu persaingan internal antara Ganjar dan Puan telah berembus sejak lama. Sejumlah elite PDI-P mengisyaratkan dukungannya buat putri Megawati itu.

Namun, pencapresan Puan tampaknya terganjal elektabilitasnya yang masih minim, hanya di kisaran satu persen, bahkan kurang.

Tingkat elektoral Ketua DPP PDI-P itu jauh tertinggal dari Ganjar yang dalam survei berbagai lembaga kerap bertengger di urutan pertama dengan elektabilitas tembus 30 persen.

Jika akhirnya Ganjar yang diusung, menurut Adi, PDI-P tidak hanya akan mengantongi restu Jokowi, tetapi juga partai-partai politik lainnya. Sebab, nama Gubernur Jawa Tengah itu muncul dalam bursa pencapresan sejumlah partai.

"Kalau Megawati dan Jokowi solid mengusung nama besar, punya elektabilitas, sebut saja Ganjar, maka penerimaan partai lain akan cukup kuat," kata Adi.

Namun, lebih dari itu, pencapresan Pemilu 2024 masih jauh. Pendaftaran capres-cawapres baru dibuka Oktober 2023.

Oleh karenanya, kata Adi, PDI-P memilih tak buru-buru untuk mengumumkan jagoannya. Seperti langgam PDI-P biasanya, Megawati diprediksi memainkan strategi "last minute" atau detik-detik terakhir dalam mendeklarasikan capres-cawapres mereka.

"PDI-P sedang mengalkulasi betul plus dan minusnya," kata dia.

Sebagaimana diketahui, hingga kini PDI-P belum juga buka suara soal sosok capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Nama capres PDI-P sempat digadang-gadang bakal dimunculkan dalam forum rakernas. Namun, terbaru, PDI-P menyatakan tak akan menggelar rapat kerja nasional tahun ini.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya batal menggelar rakernas karena dinamika politik terkini. Selain itu, kata Hasto, partainya sedang fokus membantu masyarakat mengatasi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan dampak konstelasi geopolitik.

PDI-P, kata Hasto, juga tengah konsentrasi mempersiapkan ulang tahun partai ke-50 yang akan jatuh pada 10 Januari 2023.

Bocorannya, akan ada kejutan dalam ultah PDI-P mendatang. Namun, Hasto enggan memastikan apakah kejutan itu terkait pencapresan 2024 atau lainnya.

"Apakah dalam rakernas ibu ketum akan mengumumkan calon atau enggak, itu nanti dalam pertimbangan ketua umum untuk menetapkan," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/12/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/16/12020851/soal-capres-pdi-p-jokowi-dinilai-lebih-ingin-dukung-ganjar-ketimbang-puan

Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke