Sebab pelaku yang bernama Agus Sujatno alias Abu Muslim alias Abu Abdullah merupakan mantan napi terorisme kasus bom di Cicendo, Jawa Barat, pada 2017 silam.
Agus dilaporkan bebas pada September 2021 setelah menjalani masa hukuman 4 tahun penjara.
Menurut Ridlwan, belum ada sistem pengawasan yang baku terhadap mantan napi terorisme yang bebas.
"Karena statusnya bukan lagi napi, maka tidak lagi dalam pemantauan Lapas, " kata Ridlwan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/12/2022).
Menurut Ridlwan, perlakuan dan pengawasan terhadap mantan narapidana terorisme jauh berbeda dengan eks narapidana kasus pidana umum.
Salah satu yang mesti diawasi dari eks napi terorisme adalah soal prinsip memegang ideologi yang dianut.
"Mereka biasanya masih sangat kuat ideologinya, dan susah dinilai apakah benar benar sudah bertobat atau belum," ujar Ridlwan.
Menurut Ridlwan, sampai saat ini belum ada sistem pengawasan baku yang khusus diberlakukan kepada mantan napi terorisme.
Maka dari itu dia berharap pemerintah dan lembaga terkait segera merumuskan standar pengawasan baku terhadap eks napi terorisme guna mencegah mereka kembali beraksi setelah bebas.
"Kasus residivis bermain kembali bukan kali ini saja, ini harus menjadi alarm serius dan yang terakhir, " ujar Ridlwan.
Sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar menewaskan pelaku dan seorang polisi.
Selain itu dilaporkan 3 polisi mengalami luka berat dan seorang penduduk luka ringan dalam peristiwa itu.
Pelaku diduga adalah bagian dari kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat. Dia disebut melakukan aksi secara mandiri atau lonewolf.
Soleh disebut sebagai orang yang mengajarkan cara merakit bom kepada Agus.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan Agus merupakan mantan napi terorisme terkait kasus bom Cicendo.
Sigit mengatakan, Agus termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi sehingga statusnya masih "merah".
"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah. Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ujar Sigit.
(Editor : David Oliver Purba)
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/07/16235021/bom-astanaanyar-standar-baku-pengawasan-eks-napi-teroris-disorot