Salin Artikel

Elektabilitas Masih Rendah, Nasdem Tak Bertumpu pada Anies untuk Tingkatkan Elektoral

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengklaim pihaknya tak bertumpu pada sosok Anies Baswedan untuk meningkatkan elektabilitas.

Menurutnya, garda terdepan Nasdem untuk meraih suara adalah mesin partai, salah satunya para calon legislatif (caleg).

“Memang untuk popularitas dan elektabiltas Nasdem, kami mengandalkan kerja pengurus, kader, dan caleg,” tutur Effendi dihubungi Kompas.com, Rabu (30/11/2022).

“Kalau ada efek elektoral ke Nasdem dari calon presiden (capres) yang kita usung ya alhamdulilah, tapi itu tidak terlalu diharapkan,” sambungnya.

Ia menjelaskan sejak awal Anies memang tak dibebani tanggung jawab untuk ikut meningkatkan elektabilitas Nasdem.

Menurutnya, Anies hanya perlu berjuang untuk fokus memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Nasdem milih Anies untuk capres, calon pemimpin Indonesia, bukan untuk jadi petugas partai, juga bertugas cari suara untuk partai,” tuturnya.

Adapun berdasarkan survei Charta Politika, elektabilitas Nasdem berada di urutan ketujuh dengan raihan 6 persen.

Elektabilitas partai politik (parpol) yang dipimpin Surya Paloh itu masih kalah dari dua calon mitra koalisinya yaitu Partai Demokrat (7,3 persen), dan Partai Keadilan Sejahtera (6,9 persen).

Namun Effendi tak ambil pusing atas hasil tersebut. Pasalnya sejak Pemilu 2014 dan 2019 raihan suara Nasdem mengalami peningkatan.

“Setiap mau pemilu hasil survei (elektabilitas) Nasdem selalu kecil. Selalu dibawah PKB, Demokrat, PKS, PAN dan PPP. Tapi hasil Pileg, Nasdem di atas semua partai tersebut,” tandasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/30/14155641/elektabilitas-masih-rendah-nasdem-tak-bertumpu-pada-anies-untuk-tingkatkan

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke