Konflik itu terkait Dewan Kopral yang berisi simpatisan pendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dengan Dewan Kolonel yang berisi sejumlah elit kader PDI-P pendukung Puan Maharani.
Menurut Lodewijk, konflik tersebut merupakan akibat dari penggalangan opini.
“Ada tiga pola penggalangan, pertama, biarkan mereka berpikir. Kedua, biarkan mereka memutuskan. Ketiga, let them fight (bertarung),” ujar Lodewijk dalam pembukaan Pendidikan Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Ia lantas menyebutkan bahwa bagian dari penggalangan opini untuk memecah belah juga terjadi dalam dunia politik Tanah Air.
Lodewijk mencontohkannya dengan dinamika yang terjadi di internal PDI-P.
“Let them fight, apakah terjadi di Indonesia? Terjadi. Lihat ada partai lain, dampak dari penggalangan. Seorang Gubernur dengan seorang pejabat tinggi partai,” katanya.
Menurut Lodewijk, gangguan soliditas di internal PDI-P itu masih terjadi hingga saat ini.
“Sampai dipanggil, diberi teguran, itu artinya let them fight. Sehingga terbentuk Dewan Kopral, dan Dewan Kolonel,” ujarnya.
“Betapa dasyatnya penggalangan opini, sangat merusak. Sangat sakit,” kata Lodewijk lagi.
Kader PDI-P yang mendapatkan peringatan keras itu adalah Johan Budi, Trimedya Panjaitan, Masinton Pasaribu, serta Hendrawan Supratikno.
Sementara itu, peringatan lisan juga diberikan pada Ganjar Pranowo karena memberikan multitafsir pada publik atas pernyataannya siap menjadi capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kami mendapatkan peringatan. Dan ini sebagai kader saya terima. Ini bagian dari disiplin yang tadi disampaikan juga oleh Pak Hasto (Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto)," kata Ganjar ditemui di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, pada 24 Oktober 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/22/05180091/bicara-soal-konflik-internal-sekjen-golkar-pakai-pdi-p-sebagai-contoh