Salin Artikel

Komnas HAM Wanti-wanti Kasus Kematian Penyelenggara Pemilu 2019 Tak Terulang pada Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali mengingatkan soal kejadian tewasnya ratusan penyelenggara Pemilihan Umum (pemilu) 2019.

Komnas HAM menilai, kejadian kelam dalam pelaksanaan Pemilu 2019 masih berpotensi terjadi pada Pemilu 2024.

“Sehingga ini menjadi catatan penting supaya di 2024, sakit dan meninggalnya para penyelenggara pemilu ini tidak terjadi kembali, artinya tidak terulang,” kata Anggota Komnas HAM Hairansyah Akhmad dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/11/2022).

Menurutnya, pemenuhan hak atas kesehatan dan keselamatan bagi penyelenggara pemilu adalah salah satu aspek penting yang harus dilakukan.

Hairansyah pun kembali menyorot soal pelaksanaan Pemilu 2019 yang mana banyak penyelenggara pemilu menjadi korban mulai dari tingkat atas sampai tingkat kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

“Terutama untuk KPPS catatan dari Kemenkes ada 527 orang yang meninggal dunia, kemudian 800 sekian secara keseluruhan di tingkat penyelenggara, kemudian 1000 lebih yang menderita sakit,” ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pelaksanaan Pemilu 2024 masih digelar dengan undang-undang yang sama dengan pemilu sebelumnya.

Oleh karena itu, Komnas HAM menilai tidak menutup kemungkinan tragedi Pemilu 2019 akan kembali terjadi pada tahun 2024, sehingga hal ini harus diantisipasi agar tidak terulang.

Apalagi, tahun 2024 akan digelar dua tahapan pemilu yakni pemilu serentak pemilihan presiden dan legislatif pada bulan Februari dan pemilihan kepala daerah pada bulan November.

“Nah dengan undang-undang yang sama maka beban kerja sebagai indikator adanya kelelahan yang menimbulkan kematian para penyelenggara pemilu saat itu mungkin masih akan terjadi,” tutur Hairansyah.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/10/16280501/komnas-ham-wanti-wanti-kasus-kematian-penyelenggara-pemilu-2019-tak-terulang

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke