Dalam pidatonya di acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective secara virtual di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022), Mega bercerita tentang bagaimana dirinya meminta mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush agar tidak menyerang Irak pada 2003.
Megawati mengatakan, mulanya dia diajak berdialog oleh George Bush mengenai niat menyerang Irak.
Bush saat itu mengatakan akan menyerang Irak dengan cara kilat. Megawati menjawab, AS seharusnya mendapatkan izin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Yang namanya kilat itu apa ya kalau dari strategi militer? Itu yang saya tanya. Satu jamkah, satu harikah, seminggukah, sebulankah? Jadi kata Presiden George Bush pada saya, katanya begini, ‘Kamu itu kok pintar ya, Mega’. Saya diam saja, terus saya tanya, kok kamu bilang begitu?" kata Megawati.
Pertanyaan itu dia ajukan karena dirinya merasa perlu menyampaikan soal Pancasila dan Dasasila Bandung.
"Saya berkewajiban sebagai Presiden Republik Indonesia, karena saya tidak setuju bahwa sebuah negara akan melakukan sebuah penyerangan. Itu kayaknya idenya seperti zaman Jerman mengatakan Blitzkrieg, perang cepat. Saya pikirnya begitu,” katanya.
Setelah itu, kata Mega, respons Bush berubah dari yang tadinya memuji malah marah. Bush mengira Mega membela Saddam Husein karena menyatakan tidak setuju Irak diserang.
"(Kata Bush) 'Kamu selalu bela Saddam Husein?' Saya enggak bela Saddam Husein, saya bela rakyat Irak, yang pasti apa pun juga kan menderita. Jadi kalau kamu berpikir bahwa kamu enggak cocok dengan Saddam Husein, sudahkah ada ahli Islam-mu yang harusnya menerangkan, Saddam Husein itu siapa? Saya bilang begitu,” tutur Mega.
Akan tetapi, kata Megawati, tetap saja AS menyerang Irak.
Dari contoh itu, Megawati menilai wajar jika dianggap PBB tidak bisa lagi meredam konflik.
Berkaca hal itu, Megawati meminta semua pihak untuk kembali mengobarkan spirit Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok, dan Konferensi Trikontinental untuk bisa mewujudkan perdamaian abadi.
"Jangan pernah lelah berjuang, terus tiada henti-hentinya menyuarakan setop perang, pelucutan senjata massal," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/07/16250501/pernah-dialog-dengan-bush-soal-serangan-ke-irak-mega-awalnya-dibilang-saya