JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, pernyataan terbaru Ganjar Pranowo soal pencapresan memperlihatkan bahwa Gubernur Jawa Tengah itu tunduk pada aturan main partainya, PDI Perjuangan.
Sebab, dalam pernyataannya, Ganjar mengatakan bahwa dia siap menjadi calon presiden jika diusung oleh partainya.
"Statement Ganjar Pranowo siap maju dalam pemilihan presiden tahun 2024 apabila diusung oleh PDI Perjuangan menunjukkan dia merupakan kader taat terhadap keputusan partai," kata Bawono kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).
Menurut Bawono, pernyataan itu sekaligus menegaskan bahwa Ganjar tak mungkin menjadi capres dari partai lain.
Maka, tertutup peluang bagi sejumlah partai politik seperti Nasdem, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sebelumnya ingin mengusung Ganjar sebagai calon RI-1.
"Itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain, termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekalipun tanpa restu PDI Perjuangan," ujar Bawono.
Melihat sepak terjangnya sejauh ini, Bawono menilai, Ganjar merupakan kader yang patuh dan setia terhadap apa pun keputusan partai.
Ini salah satunya tercermin dari sikap tenang politisi PDI-P itu dalam menanggapi banyak survei yang menyebutkan bahwa elektabilitasnya besar. Ganjar juga tak goyah meski sejumlah partai politik meliriknya menjadi capres.
Kesetiaan Ganjar, kata Bawono, tak lepas dari jasa PDI-P yang sangat besar sehingga dia berhasil menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Pada Pilkada Jawa Tengah 2013, Ketua DPP PDI-P yang juga putri Megawati, Puan Maharani, malah menjadi komandan lapangan yang berhasil mengantarkan Ganjar ke kursi Jateng-1.
"Utang budi Ganjar kepada Puan Maharani dalam politik sangat besar," ucap Bawono.
Oleh karenanya, Bawono yakin, hampir tidak mungkin Ganjar berani maju ke gelanggang pemilihan presiden tanpa restu dari Megawati.
"Apabila Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di 'kandang banteng' di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut," kata Bawono.
"Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai," lanjutnya.
"Kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap soal itu," tuturnya.
Kendati demikian, Ganjar mengatakan, dirinya menghormati etika politik di internal PDI-P. Bahwa partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu kini tengah membangun relasi dengan sejumlah partai politik untuk pemilu.
Namun, Ganjar juga bilang, ihwal survei seharusnya tak diabaikan dalam mempertimbangkan nama capres cawapres. Menurutnya, survei menjadi bagian dari suara rakyat.
"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan toh," ucap Ganjar.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/21/06000091/nyatakan-siap-jadi-capres-jika-diusung-pdi-p-ganjar-tutup-peluang-maju-dari