Menurut Heru, Istana tidak menyelenggarakan tes urine. Pihak Istana hanya meminta syarat kepada pihak Kepolisian RI untuk melakukan tes PCR bagi para kapolda dan kapolres yang akan mengikuti pengarahan Presiden.
"Ketika persiapan pengarahan, Bapak Presiden ke kapolri, kapolda, kapolres salah satu syaratnya kami minta Kepala Pusat Kesehatan Polri dilakukan pemeriksaan swab PCR dan dilakukan jajaran polri sendiri," ujar Heru, Jumat.
Di luar tes PCR itu, menurut dia, Istana tidak punya kewenangan. Ia pun meminta media untuk menanyakan soal isu delapan kapolda itu kepada pihak Polri.
"Dan hasil Covid-19 disampaikan ke Sekretariat Presiden, dan semua dalam kondisi negatif. Jadi yang ada info 8, teman media itu bisa dilakukan klarifikasi ke Polri," kata dia.
Heru pun menegaskan, hasil tes urine sama sekali tidak dikirimkan ke Sekretariat Presiden.
Adapun pengarahan Presiden Jokowi kepada jajaran Polri dilakukan di tengah isu Irjen Teddy Minahasa ditangkap Propam Polri terkait kasus narkoba.
Teddy merupakan Kapolda Sumatera Barat yang ditunjuk Kapolri menggantikan Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Jawa Timur setelah tragedi Kanjuruhan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/14/16115261/soal-isu-8-kapolda-positif-amphetamine-sebelum-bertemu-jokowi-istana