Salin Artikel

SBY Kenang Duduk Bareng Obama, Putin, dan Xi Jinping di G20, Bahas Cara Atasi Resesi Ekonomi 2008

Hal itu dikemukakan SBY dalam pidatonya di Roundtable Discussion Yudhoyono Institute dengan Universitas Kebangsaan Malaysia di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

SBY bercerita, ketika itu, banyak pemimpin dunia merasa bingung menghadapi keadaan. Sehingga, G20 dibentuk pada akhir 2008 salah satunya untuk mencari jalan keluar atas krisis tersebut.

"Beberapa kali saya ikut Summit G20 yang tidak menyampaikan protokoler, yang ada adalah siang dan malam mendiskusikan bagaimana cara mengakhiri resesi hebat ini," kata SBY dalam pidatonya.

"Atmosfer saat itu sangat bagus. Di tengah-tengah G20 Summit, di kala kita break untuk apa pun, para pemimpin itu bisa duduk bersama sampai melemparkan guyonan. Di situ ada Putin, ada Obama, Xi Jinping. Kita ingin secara kompak mengatasi krisis ekonomi global waktu itu," ujarnya melanjutkan.

SBY memuji para pemimpin dunia di G20 saat itu yang dianggapnya sangat aktif mencari solusi.

Menurutnya, keberhasilan dunia keluar dari resesi hebat pada saat itu tidak terlepas dari sikap para pemimpin dunia yang kompak mencari solusi.

SBY kemudian membandingkannya dengan saat ini, ketika Indonesia bakal menjadi tuan rumah G20 Summit di Bali, bulan depan.

Ia mengungkapkan, dunia sedang diancam resesi ekonomi yang tak kalah dahsyat dan diperburuk oleh keterbelahan yang kian parah dari segi geopolitik.

Keterbelahan ini bahkan terjadi di antara negara-negara G20.

"Banyak yang mengatakan the worst is yet to come (yang terburuk belum datang). Jadi, ini serius menurut saya," kata SBY.

"Kalau dulu saya yang termasuk kaum yang optimistis itu dan yakin krisis ekonomi 2008 bisa diatasi, sekarang saya harus mengatakan, to be frank, lebih berat dan lebih tidak mudah untuk mengatasi goncangan perekonomian dunia sekarang ini," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap, Indonesia sebagai tuan rumah dapat mengambil peran untuk membujuk para pemimpin negara yang bertikai untuk rekonsiliasi atau berunding bersama di forum G20 nanti.

"Secara khusus, ini pandangan saya pribadi, masyarakat dunia akan sangat bersyukur kalau dalam G20 Summit di Bali nanti ada pertemuan bilateral yang substantif, pertemuan yang berangkat dari niat baik antara Presiden Biden dengan Presiden Putin," kata SBY.

"Akan lebih bagus lagi jika ada pertemuan bilateral antara Presiden Biden dengan Presiden Xi Jinping. Utuk apa, agar Eropa bisa lebih teduh, dan juga agar Asia Timur bisa lebih teduh," lanjutnya.

SBY menilai bahwa tidak seharusnya para pemimpin dunia bersikap netral atau abstain atas keadaan geopolitik saat ini.

"Perundingan dan negosiasi itu cara klasik tapi masih tetap relevan dan masih tetap bisa digunakan. Indonesia sangat bisa memainkan peran sebagai smart and honest persuader. Ini tradisi politik kita dari dulu," ujar SBY.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/13/18131051/sby-kenang-duduk-bareng-obama-putin-dan-xi-jinping-di-g20-bahas-cara-atasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke