Salin Artikel

TGIPF Diminta Sentuh Tanggung Jawab Negara dan Perbaikan Sistem Sepak Bola dalam Tragedi Kanjuruhan

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani menilai, hal itu terlalu remeh untuk tim gabungan sekaliber TGIPF ini, karena teknis dan fakta peristiwa relatif mudah diungkap karena banyaknya bukti dan saksi.

"Saya pikir tidak perlu membentuk tim di bawah kekuasaan nasional sampai Menko dan sebagainya (jika hanya mengungkap teknis insiden dan fakta peristiwa). Ini terlalu sederhana untuk orang-orang dengan profil tinggi seperti itu," kata Julius dalam jumpa pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, Rabu (5/10/2022).

"Ini gampang sebetulnya, gampang banget. Di media sosial saja, angle video dari berbagai macam titik sudah kelihatan. Sudah mudah sekali melihat situasi. Kalau itu tidak diambil, artinya sulit bagi TGIPF ini menemukan rangkaian peristiwa yang sebenarnya," jelasnya.

Julius meminta TGIPF berani menyentuh persoalan yang lebih makro dan sistemik terkait Tragedi Kanjuruhan.

Investigasi secara holistik, kata Julius, perlu dilakukan agar TGIPF sanggup menelurkan rekomendasi yang komprehensif.

Ia memberi contoh, TGIPF diharapkan dapat memberi rekomendasi bagaimana negara harus bertanggung jawab terhadap korban Tragedi Kanjuruhan yang sedikitnya mencapai 131 orang.

Di antara 131 orang itu, barangkali ada orangtua yang meninggalkan anaknya yatim piatu, atau tulang punggung bagi seorang anak, istri, suami, maupun orangtua.

"Ini kan yang harus dipikirkan oleh TGIPF karena mereka sudah berada di level nasional, bukan hanya teknis insiden. Ujungnya, skema pertanggungjawaban negara seperti apa sih?" tutur Julius.

Rekomendasi pembenahan dari TGIPF juga diharapkan bisa menyentuh sistem tata kelola persepakbolaan Tanah Air yang carut-marut, tak hanya di level pengamanan pertandingan, melainkan juga industri tersebut secara menyeluruh.

Presiden RI Joko Widodo meminta pengungkapan Tragedi Kanjuruhan lebih cepat dari sebulan. Baginya, sudah banyak titik terang yang semestinya memudahkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dalam bekerja.

"Kan sudah disampaikan Menkopolhukam , beliau minta satu bulan. Tapi, saya minta secepat-cepatnya, karena ini barangnya kelihatan semua," kata Jokowi di Malang, Rabu (5/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan, tragedi terbesar kedua sepanjang sejarah olahraga modern di stadion ini, berujung pada sedikitnya 131 orang tewas, menurut data teranyar Polri.

Dari jumlah korban tutup usia, 33 di antaranya merupakan anak-anak berusia 4-17 tahun berdasarkan data Kementerian PPPA.

Jatuhnya korban jiwa diakibatkan oleh tembakan gas air mata yang dilontarkan polisi ke tribun penonton, membuat para suporter tunggang-langgang mencari selamat.

Para suporter overkapasitas diduga dalam keadaan sesak napas dan berdesakan di pintu-pintu keluar stadion yang beberapa di antaranya terkunci.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/06144471/tgipf-diminta-sentuh-tanggung-jawab-negara-dan-perbaikan-sistem-sepak-bola

Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke