Salin Artikel

Di Balik Organisasi Bayangan Nadiem, Apa Kata Pengguna Platform Pendidikan Bentukannya?

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengklaim berbagai platform pendidikan buatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Govtech Edu yang digagasnya telah membuahkan hasil yang baik.

Dengan bukti keberhasilan tersebut, ia menilai kinerja tim yang sempat menjadi perbincangan karena dianggap shadow organization atau organisasi bayangan itu, sebagai bagian penting dalam percepatan transformasi sistem pendidikan yang selama ini stagnan.

Terkait dengan tim tersebut, Mendikbud Ristek Nadiem sudah menjelaskan bahwa mereka merupakan vendor yang bekerja intensif dengan tim internal sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) beberapa waktu lalu, Nadiem menjelaskan bahwa Kemendikbud Ristek telah mengubah cara pandang dan cara kerja dalam pemanfaatan teknologi.

"Setiap Direktur Jenderal (Dirjen) Kemendikbud Ristek dapat menggunakan tim teknologi yang terdedikasi untuk bekerja sama dengan tim internal guna merealisasikan kebijakan melalui platform teknologi," kata Nadiem.

Nadiem mengungkapkan bahwa sejumlah platform atau aplikasi yang melengkapi ekosistem teknologi pendidikan besutan Kemendikbud Ristek kini sudah bisa diunduh di Google Play Store.

Adapun aplikasi yang dimaksud, seperti platform Merdeka Mengajar (PMM) yang menyediakan materi dan bahan ajar berkualitas.

Kemudian, platform Rapor Pendidikan. Aplikasi ini berisi hasil Asesmen Nasional sekolah dan daerah yang meliputi kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, serta iklim satuan pendidikan.

Lalu, ada juga platform Kampus Merdeka sebagai jembatan antara mahasiswa, industri, dan sektor sosial.

Selain itu, ada pula platform pengelolaan anggaran sekolah secara efisien dan transparan yang meliputi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPlah), dan TanyaBOS.

Lebih dari 2,3 juta guru unduh PMM

Perlu diketahui, Kemendikbud Ristek mencatat sampai September 2022, total ada 2,3 juta lebih guru yang mengunduh PMM dari sejak dirilis pada enam bulan lalu.

Dari jumlah itu, sebanyak 1,6 juta guru menggunakan PMM secara intensif. Bahkan sudah lebih dari 92.000 konten diunggah oleh para guru sendiri. 

Sementara itu, Kemendikbud Ristek telah menyiapkan lebih dari 55.000 konten pelatihan mandiri.

Salah satu pengguna PMM, Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) Joko Prasetyo mengaku bahwa PMM sangat membantu pihaknya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi terhadap terobosan teknologi pendidikan yang ditelurkan Kemendikbud Ristek.

“Semoga dapat bermanfaat dan meningkatkan kinerja guru di Indonesia,” kata Joko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Selain PMM, ia juga menggunakan aplikasi lain seperti Sahabat GTK untuk modul SMP.

Menurut Joko, berbagai platform yang ada sangat membantu guru di daerah. Dari beberapa fitur yang ada, ia menilai bahwa fitur paling dibutuhkan adalah pelatihan mandiri dan informasi webinar untuk mendapatkan update mengenai kondisi pendidikan.

Joko berharap, Kemendikbud Ristek terus menyempurnakan platform dan melakukan update berkala serta meningkatkan proses validasi pelatihan mandiri.

“Guru-guru akan lebih bersemangat menyelesaikan topik pelatihan,” ucapnya.

Selain Joko Prasetyo, Guru di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Dian Rosalina Sihotang juga merasa terbantu setelah menggunakan PMM.

Ia menceritakan, sebelumnya setiap tahun ajaran baru guru harus membeli perangkat ajar berbayar dengan harga fantastis, tetapi tidak sebanding dengan kualitas dan akurasinya.

“Belum lagi proses yang memakan waktu, iklan internet, dan berbagai tautan yang membahayakan informasi pribadi,” ucap Dian.

Namun sekarang, lanjut dia, guru tidak perlu mengeluarkan uang karena semua perangkat ajar tersedia di platform.

Para guru hanya cukup mencari, klik, unduh, dan semuanya gratis. Fitur-fitur utama yang tersedia di PMM, meliputi asesmen murid, video inspirasi, pelatihan mandiri, komunitas, bukti karya dan perangkat ajar.

“Menu terakhir itu yang menarik perhatian saya,” tutur Dian yang juga mengapresiasi langkah Kemendikbud Ristek dalam melakukan terobosan teknologi pendidikan.

Dia mengungkapkan bahwa platform yang ada saat ini sangat membantu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara luwes dan mudah dalam sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan di sekolah.

“Platform Merdeka Mengajar adalah platform yang guru banget, semua kebutuhan guru ada di sana. Dengan tagline mengajar, belajar dan berkarya diharapkan menjadi ‘teman’ guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari,” jelas Dian.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/20481811/di-balik-organisasi-bayangan-nadiem-apa-kata-pengguna-platform-pendidikan

Terkini Lainnya

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke