Salin Artikel

Tanggal 27 September Hari Memperingati Apa?

Selain itu, ada juga peringatan-peringatan lain hari ini. Berikut beberapa hari penting yang jatuh pada 27 September 2022.

Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi

Hari Bhakti Postel diperingati setiap tanggal 27 September setiap tahunnya.

Hari ini merupakan peringatan penting bagi seluruh pegawai di sektor pos dan telekomunikasi di Indonesia.

Hari ini dibuat untuk memperingati sejarah diambil alihnya Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (PTT) dari kekuasaan pemerintahan Jepang oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) pada 27 September 1945.

Peristiwa pengambilalihan Jawatan PTT ini membutuhkan perjalanan yang tidak mudah. Apalagi, Jepang enggan untuk menyerahkan Jawatan PTT.

Namun, pada tanggal 27 September 1945, AMPTT yang diketuai Soetoko dengan dibantu Soewarno dan pasukannya serta rakyat yang mendukung, berhasil mengambil alih kantor pusat PTT di Bandung, Jawa Barat.

Hari Pariwisata Sedunia

Hari Pariwisata Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 27 September.

Hari ini diinisiasi oleh badan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Organisasi Pariwisata Dunia (WTO).

Hari Pariwisata Dunia ini telah diperingati sejak tahun 1980 sebagai peringatan atas pengadopsian Statuta UNWTO pada 27 September 1970 yang merupakan pencapaian luar biasa untuk pariwisata dunia saat itu.

Adapun tujuan dibuatnya hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi terpenting di dunia.

Selain itu, Hari Pariwisata Sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya pariwisata inklusif yang dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas dan masyarakat berpenghasilan rendah.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/25/00000031/tanggal-27-september-hari-memperingati-apa-

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke