Salin Artikel

MPR Pertimbangkan Pilkada Asimetris, Sebagian Kepala Daerah Tak Lagi Dipilih Langsung

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mempertimbangkan dilakukannya kajian soal pemilihan kepala daerah (pilkada) secara asimetris. Dengan demikian, sebagian kepala daerah tak lagi dipilih langsung oleh rakyat.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pengkajian MPR, Djarot Syaiful Hidayat usai bertemu dengan KPU di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu (21/9/2022).

Menurutnya, sistem demokrasi Indonesia saat ini mengarah pada model liberal-individualistik, termasuk dalam hal pilkada. Sehingga, pilkada asimetris ini bisa saja dimungkinkan terjadi.

"Apakah dimungkinkan pilkada dilakukan secara asimetris? Sehingga tidak semuanya dipilih secara langsung," kata Djarot dalam jumpa pers di kantor KPU RI, Rabu petang.

"Apakah dimungkinkan di dalam pilkada, tingkat otonomi itu diletakkan di tingkat provinsi, atau diletakkan di tingkat kota/kabupaten?" lanjutnya.

Djarot mengatakan, wacana ini berkaitan erat dengan sistem ketatanegaraan, khususnya sistem pemilu dan demokrasi.

Politikus PDI-P tersebut menyinggung soal mahalnya biaya politik dalam pilkada langsung dan konstitusi yang disebut tak secara spesifik mengharuskan pemilihan langsung.

Sehingga, menurut Djarot, pihaknya bakal melakukan kajian mendalam dan menelurkan berbagai rekomendasi terkait pelaksanaan otonomi daerah.

Menurutnya, hal ini bakal menjadi kajian yang menarik.

Eks pelaksana tugas gubernur DKI Jakarta itu mengambil contoh kasus Jakarta yang dianggap tak mengalami masalah berarti ketika menerapkan pilkada asimetris, yaitu gubernur dipilih secara langsung, sedangkan wali kota dan bupati diangkat gubernur.

"(Jakarta) aman, bagus, enggak ada masalah. Padahal, masyarakatnya relatif IPM-nya (indeks pembangunan manusia) sudah tinggi, tingkat kekerabatannya itu tidak begitu kuat, artinya sudah menjadi masyarakat modern," ujarnya.

"Kita perlu juga mengkaji mana daerah yang betul-betul siap untuk melakukan pilkada secara langsung dan mana yang cukup dipilih melalui DPRD," pungkas Djarot.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/21/21192851/mpr-pertimbangkan-pilkada-asimetris-sebagian-kepala-daerah-tak-lagi-dipilih

Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke