Menpora Akui Ada Kerusakan di Stadion untuk Piala Dunia U20

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengakui bahwa ada kerusakan di stadion-stadion yang akan menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U20 yang akan digelar pada 2023. Namun, kerusakan itu sifatnya hanya kecil atau minor.

Amali menjelaskan, kerusakan terjadi lantaran selama rentang waktu menunggu pelaksanaan Piala Dunia U20, stadion yang telah disiapkan itu dipakai untuk berbagai kegiatan olahraga.

"Kan pasti ada pertanyaan, Pak, selama rentang waktu lapangan atau venue itu dipakai, ada kerusakan, benar, tetapi tidak major, (kerusakan) minor," ujar Amali di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Menurutnya, berbagai kerusakan yang ada akan diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Setelah renovasi selesai, stadion akan diinspeksi kembali kelayakannya oleh Organisasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Amali menjelaskan, menurut jadwal, pelaksanaan Piala Dunia U20 harusnya digelar pada 2021. Namun, saat itu pelaksanaannya diundur akibat pandemi Covid-19.

"Pada saat begitu diputuskan tidak jadi 2021, maka kita persilakan menggunakan (untuk kegiatan olahraga), banyak lapangan-lapangan yang akhirnya digunakan untuk kegiatan turnamen, untuk kompetisi Liga I dan Liga 2," ungkap Amali.

Dia pun mencontohkan salah satu stadion yang tidak hanya dipakai untuk sepak bola saja, yakni Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah.

Stadion tersebut sudah dipakai untuk pelaksanaan Asean Paragames 2022.

"Nah itu harus diperbaiki lagi. Kemudian, soal (kerusakan) penerangan, tapi tidak mayor, minor saja, Nah itu akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR bersama pemda. Jadi kalau ditanya siap? kita sudah siap sejak 2021," jelas Amali.

Amali menambahkan, untuk pelaksanaan Piala Dunia U20 pada tahun depan, ada enam stadion yang akan dipakai.

Enam stadion itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.

"Jadi ada Sumateranya, ada luar Sumateranya, ada Jawanya. Masyarakat bisa menonton," tambah Amali.