JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengungkap peran MAH, pria di Madiun, yang ditetapkan sebagai tersangka terkait hacker Bjorka, yang meretas dan menyebar data sejumlah pejabat publik.
Menurut Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya, MAH ditetapkan sebagai tersangka karena merupakan bagian dari kelompok Bjorka.
"Motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," kata Ade di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Adapun MAH sebelumnya telah ditangkap di Madiun pada Rabu (14/9/2022). Namun, usai ditetapkan tersangka MAH tidak langsung ditahan.
Ade juga mengatakan MAH merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel Telegram bernama Bjorkanism.
Dalam kanal Telegram itu, MAH juga menyebarkan beberapa unggahan terkait unggahan Bjorka.
Pada tanggal 8 September 2022, MAH mengunggah soal unggahan yang tertulis "stop being idiot".
Tanggal 9 September 2022 menggunggah soal tulisan "the next leaks will come from the president of Indonesia".
"Tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik to support people who has struggling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish my Pertamina database soon," ucap dia.
Ade juga masih belum mengumumkan soal pasal yang menjerat MAH. Menurut dia hal ini masih didalami tim khusus.
Diketahui, tim terpadu yang dibuat khusus untuk mengusut Bjorka terdiri dari Polri, Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Sandi Siber Negara, serta Badan Intelijen Negara.
Bjorka merupakan peretas yang meretas sejumlah instansi pemerintahan.
Hingga kini hacker Bjorka diduga telah meretas data pelanggan Indihome, data registrasi SIM Card, data KPU RI, data pejabat negara dan sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/16/16081181/polri-ungkap-motif-tersangka-mah-asal-madiun-bantu-bjorka-terkenal-dan-dapat