JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo mengatakan, masyarakat sebaiknya tenang dalam menyikapi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Wempi, saat ini kondisi inflasi di Indonesia masih relatif terkendali.
"Masyarakat diminta untuk tetap tenang karena inflasi masih relatif aman terkendali," ujar Wempi dalam pengarahannya pada rapat koordinasi pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi yang dipantau lewat YouTube Bank Indonesia, Rabu (14/9/2022).
Dia pun meminta para kepala daerah dan pejabat di daerah menyampaikan perkembangan inflasi secara hati-hati kepada masyarakat.
Kepala daerah harus memastikan agar masyarakat tidak panik.
"Kepala daerah dan pejabat di daerah perlu berhati-hati dan cermat dalam melakukan komunikasi kepada publik. Kepala daerah harus memastikan agar pihaknya bekerja keras dalam mengendalikan inflasi, tetapi tidak lantas membuat masyarakat panik," tegas Wempi.
Sejalan dengan hal itu, dia pun meminta pemerintah provinsi mengumumkan besaran angka inflasi kabupaten dan kota setiap bulan.
Langkah tersebut dilakukan agar bupati dan wali kota bekerja mengendalikan laju inflasi di daerah masing-masing.
"Dengan diumumkan persentase kabupaten/kota maka kita dapat mencermati daerah mana yang inflasinya terkendali," tambah Wempi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah berharap besaran inflasi dapat ditahan di bawah 5 persen pada 2022.
Oleh karenanya, presiden meminta kerja sama pemerintah pusat hingga daerah untuk dapat menekan laju inflasi secara maksimal.
Menurut presiden, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi memicu kenaikan inflasi sebesar 1,8 persen.
Adapun berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen (year on year/yoy).
Angka pada Agustus dapat dikatakan lebih terkendali dari bulan sebelumnya karena terjadi deflasi sebesar 0,21 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, kenaikan harga BBM diperkirakan akan menaikkan infalsi 6,8 persen sepanjang 2022.
Proyeksi ini lebih tinggi dari target inflasi 2022 yang semula ditetapkan yakni di rentang 4,5 persen-4,8 persen.
Seperti yang sudah ditulis Kompas.com, Senin (5/9/2022), Febio menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM Solar, Pertalite, dan Pertamax itu bahkan diproyeksi berkontribusi sebesar 1,9 persen terhadap inflasi tahun ini.
"Kami sudah hitung kenaikan harga BBM ini dampaknya 1,9 persen ke inflasi. Maka kisarannya (inflasi) tahun ini sekitar 6,6 persen-6,8 persen," ujar Febrio.
Pihaknya mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga tingkat inflasi 2022 berada di bawah 7 persen.
Salah satu caranya dengan pengendalian dari sisi inflasi pangan itu dilakukan dengan menjaga suplai bahan makanan oleh tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP-TPID).
"Akhir tahun kita berusaha akan tetap jaga dengan kombinasi semuanya, bahan pangan dipastikan selalu ada, dijaga distribusinya. Ini harapannya masih bisa di bawah 7 persen untuk inflasi sampai akhir tahun," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/14/12221651/wamendagri-masyarakat-tenang-inflasi-masih-aman-terkendali