Ketiganya diketahui adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Masing-masing lembaga survei kenapa kok jauh sekali perbedaannya. Meskipun tidak keluar dari tiga nama. Itu aja, muter-muter,” tutur Jazilul dalam rilis survei Indo Riset di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Dalam pandangannya, setelah tiga figur itu baru muncul elektabilitas dari tokoh-tokoh lain.
Jazilul Fawaid mengaku penasaran apakah pilihan masyarakat Indonesia hanya terbatas pada ketiga sosok tersebut.
“Apakah 270 juta penduduk Indonesia itu muter-muter di tiga nama itu? Saya enggak tahu apa bagusnya tiga nama itu,” katanya.
Disamping elektabilitas capres, menurut Jazilul Fawaid, yang terpenting adalah meningkatkan kekuatan partai politik (parpol).
Pasalnya, setinggi apapun elektabilitas seorang figur, yang menjadi penentu turut sertanya seseorang dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah parpol.
Sebab, pasangan capres-cawapres hanya bisa diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
“Saya berharap stabilitas partai menguat, menurut saya itu penting karena ini bagian dari demokrasi,” ujarnya.
Disusul oleh Prabowo yang memperoleh elektabilitas 33,3 persen dan Anies Baswedan di peringkat ketiga yang dipilih 27,7 persen responden.
Survei tersebut melibatkan 1.120 responden yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Sampel dipilih secara acak dengan metode multi-stage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,94 persen.
Survei dilakukan melalui proses wawancara tatap muka menggunakan kuisioner.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/07/19224431/elektabilitas-prabowo-anies-dan-ganjar-teratas-pkb-itu-aja-muter-muter