Salin Artikel

Menguatnya Elektabilitas Prabowo hingga Salip Ganjar dan Anies

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diklaim menguat saat ini.

Survei teranyar Lembaga Survei Nasional (LSN) mengungkapkan, tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut terus meningkat dalam 7 bulan terakhir.

Dalam survei LSN Februari 2022, elektabilitas Prabowo baru sebesar 21,9 persen, sebelum naik cukup signifikan menjadi 29,5 pada survei Juni 2022.

Pada survei Agustus-September 2022 kali ini, angka itu menguat lagi menjadi 30,6 persen.

Sinyal endorsement Jokowi jadi faktor?

Menguatnya elektabilitas Prabowo diklaim tak terlepas dari efek elektoral Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara menilai, publik mencium hubungan Jokowi dan Prabowo yang semakin akrab.

"Adanya sinyal endorsement Presiden Jokowi untuk Prabowo sebagaimana diperlihatkan melalui kedekatan Jokowi dan Prabowo dalam berbagai event penting nasional," ujarnya dalam rilis surveinya, Senin (5/9/2022).

Identifikasi sebagai orang dekat Jokowi disinyalir menguntungkan sang mantan rival pada Pemilu 2019 lalu itu.

Bulan lalu, sinyal ini memang menyeruak. Jokowi sendiri tak terang-terangan menampik.

Di Istana Kepresidenan Jakarta, 12 Agustus 2022 lalu, ketika ditanya awak media soal apakah dirinya mendukung Prabowo maju di Pilpres 2024 dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jokowi membuka segala kemungkinan tafsir.

"Saya kira karena menyampaikan kepada saya (tentang Prabowo dan Ganjar), masak saya (katakan) jangan. Ndak, kan ndak gitu, ya silakan demokrasi kita kan memang harus disampaikan seperti itu," kata Jokowi.

Berpotensi kalahkan Anies-Ganjar?

Gema mengungkapkan, naiknya elektabilitas Prabowo berbarengan dengan mandeknya elektabilitas Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang notabene menjadi pesaing utama Prabowo di bursa Pilpres 2024 berdasarkan survei-survei selama ini.

Ganjar, dalam survei teranyar LSN, hanya memiliki elektabilitas 18,9 persen, turun dibandingkan survei periode Februari 2022 (19,2 persen) dan Juni 2022 (20,9 persen).

Sementara itu, elektabilitas Anies kini di angka 16,8 persen, turun ketimbang survei periode Februari 2022 (18,8 persen) dan Juni 2022 (18,5 persen).

Hal ini menyebabkan elektabilitas keduanya dibalap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang bercokol di puncak dengan tingkat keterpilihan sekitar 30 persen.

Ada beberapa hal yang menurutnya membuat elektabilitas kedua tokoh itu tak menggembirakan. Salah satunya soal kendaraan politik guna berkontestasi pada Pilpres 2024.

"Di antaranya, pertama hingga kini belum jelas partai apa yang akan menjadi kendaraan Ganjar dan Anies untuk maju sebagai capres 2024," kata Gema.

Bagi Ganjar, peluang untuk maju sebagai capres lewat PDI-P kian tertutup setelah Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri, mulai aktif bersafari politik.

Ketua DPP PDI-P itu telah didapuk sebagai ujung tombak PDI-P dalam menjalin komunikasi politik dengan berbagai partai politik saat ini.

"Semakin aktifnya Puan Maharani mensosialisasikan diri sebagai capres mengindikasikan bahwa peluang Ganjar diusung PDI Perjuangan semakin kecil," kata Gema.

"Sedangkan untuk Anies, peluangnya untuk bisa nyapres di 2024 semakin sempit karena Gubernur DKI itu tidak berafiliasi dengan satu partai pun," jelasnya.

Keadaan Ganjar dan Anies berkebalikan dengan keadaan Prabowo yang justru semakin solid didukung pasukan Gerindra.

Gerindra kian solid dan limpahan suara PKB

Menguatnya elektabilitas Prabowo dinilai juga tidak terlepas pascadeklarasi Prabowo maju sebagai capres 2024 dalam Rapimnas Gerindra bulan lalu.

Hal ini juga tampak dari merosotnya elektabilitas Sandiaga Uno, mantan tandem Prabowo saat berhadapan dengan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 2019.

Elektabilitas Sandiaga kini di posisi 5 berdasarkan survei teranyar LSN, di bawah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dengan tingkat keterpilihan hanya 1,8 persen.

Tren elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu terus menurun.

"Sebelumnya sebagian pemilih Gerindra mengarahkan dukungan pada Sandiaga karena sempat beredar isu bahwa Prabowo tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024 nanti," kata Gema.

Kesepakatan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB yang diteken di Rapimnas juga diklaim telah menyuntikkan dukungan bagi Prabowo dari basis massa PKB yang banyak didominasi kalangan Nahdliyyin.

"Meningkatnya dukungan warga NU terhadap Prabowo pasca deklarasi koalisi Partai Gerindra dan PKB belum lama ini sebagaimana ditemukan juga dalam survei LSN," sebut Gema.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/06/11431151/menguatnya-elektabilitas-prabowo-hingga-salip-ganjar-dan-anies

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke