Salin Artikel

Jokowi: Sumber Pangan Lokal Harus Dikembangkan, Ciptakan Kemandirian

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor (IPB) secara virtual, Kamis (1/9/2022).

"Sumber-sumber pangan lokal harus dikembangkan. Kurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan tertentu. Ciptakan kemandirian pangan di setiap daerah di berbagai wilayah Indonesia," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube IPB TV.

Menurut mantan Wali Kota Solo tersebut, sudah semestinya potensi besar yang dimiliki Indonesia dikembangkan lebih optimal.

"Ditingkatkan kualitas dan daya saingnya, dikembangkan inovasinya untuk menghasilkan produk-produk pangan substitusi impor, produk-produk pangan yang kompetitif dan berdaya saing," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan, saat ini semua negara di dunia dihadapkan pada ujian yang sama yakni dinamika geopolitik yang berdampak pada krisis pangan, energi, dan finansial.

Ia menyebutkan, krisis kemanusiaan ada di depan mata. Sebanyak 345 juta penduduk di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius.

Sebab, kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tinggi. Begitu pula dengan biaya logistik di jalur laut yang menigkat tiga kali lipat dan meningkatnya biaya produksi pupuk yang berdampak biaya produksi pangan dan pertanian.

Menurut dia, situasi ini merupakan momentum bagi IPB untuk berdiri terdepan menyelesaikan masalah pangan dan pertanian di Indonesia.

Jokowi mengatakan, perguruan tinggi mesti ikut merespons masalah pangan dan pertanian dengan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi.

"IPB harus bisa menghasilkan lebih banyak inovasi, memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa, mewujudkan ketahanan kemandirian, dan kedaulatan pangan," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/01/16241481/jokowi-sumber-pangan-lokal-harus-dikembangkan-ciptakan-kemandirian

Terkini Lainnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke