Salin Artikel

86 Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Lulus dari Universitas Terbuka

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 86 pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang menempuh kuliah Strata-1 di Universitas Terbuka (UT) dinyatakan lulus dan menjalani wisuda pada Minggu (28/8/2022) kemarin.

Kegiatan wisuda itu digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, menurut keterangan pers yang diterima Kompas.com pada Senin (29/8/2022).

Para wisudawan merupakan PMI yang bekerja di sektor manufaktur, rumah tangga, konstruksi, dan perkebunan pada berbagai negara bagian atau Negeri di Malaysia.

Kegiatan wisuda Universitas Terbuka Malaysia itu diselenggarakan oleh KBRI Kuala Lumpur yang bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN).

Sejumlah 86 wisudawan WNI yang berada di Malaysia itu telah menyelesaikan pendidikan Strata-1 Universitas Terbuka dari Program Studi Sastra Inggris, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, dan Ilmu Komunikasi.

Dari jumlah itu, 51 wisudawan hadir secara langsung di Aula Hassanuddin KBRI Kuala Lumpur, dan 35 wisudawan mengikuti secara daring.

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menyampaikan penghargaan dari PPMLN UT kepada 3 mahasiswa terbaik.

Mereka adalah Aulia Diah Meireni dari Program Studi S1-Sastra Inggris dengan IPK 3,82, Monica Renjani dari Program Studi S1 Sastra Inggris dengan IPK 3,41, dan Fiarti Meta Rosela dari Program Studi S1 Akutansi dengan IPK 3,39.

Selain didampingi oleh keluarga masing-masing, terdapat pula wisudawan yang diantar langsung oleh majikan sebagai orang tua pendamping.

"Jalur pendidikan selain sebagai salah satu cara untuk meningkatkan strata sosial dan ekonomi yang lebih baik bagi PMI, juga sebagai sarana mengubah potret PMI kita menjadi lebih positif di Malaysia," kata Hermono.

Hermono berharap semakin banyak lagi PMI di Malaysia dapat mengikuti program pendidikan tinggi Universitas Terbuka untuk Strata-1 dan Strata-2.

"Hingga setidaknya kedepannya terdapat 1000 wisudawan pada tahun-tahun berikutnya," ucap Hermono.

Hermono juga mengajak PMI yang telah mengikuti program kelompok belajar (Pokjar) dengan sistem distance learning Universitas Terbuka dapat menularkan pengalaman mereka kepada PMI lain supaya terus meningkatkan semangat belajar hingga jenjang perguruan tinggi, termasuk memanfaatkan fasilitas pembelajaran Universitas Terbuka.

Hermono juga mendorong program pemberian akses belajar bagi anak-anak PMI.

Program itu saat ini sudah berjalan di Sabah dan Serawak sebanyak 402 Community Learning Center.

Selain itu, kata Hermono, sampai saat ini telah dibentuk 25 Sanggar Belajar di Semenanjung Malaysia dan akan kemungkinan besar jumlahnya akan terus bertambah.

Hermono mengatakan, model pembelajaran jarak jauh secara daring atau online diharapkan dapat terus dikembangkan untuk anak-anak PMI supaya mereka mendapatkan kesempatan akses lebih luas untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Hermono juga berpesan kepada wisudawan agar jangan lelah belajar, meningkatkan kapasitas dan memiliki komitmen yang kuat untuk menggapai cita harapan yang diinginkan, serta ilmu yang didapatkan bermanfaat untuk masyarakat.

Apalagi, sambung Hermono, Malaysia merupakan konsentrasi PMI terbesar di dunia dengan sekitar 400 ribu orang yang terdaftar resmi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Universitas Terbuka Rahmat Budiman dalam sambutannya mengucapkan selamat bagi para wisudawan Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kuala Lumpur, Penang, dan Johor Bahru.

Universitas Terbuka, kata Rahmat, terus mendorong program pembelajaran bagi mahasiswa Indonesia yang berada di luar negeri dengan berbagai metode seperti Tutorial Webinar serta pengembangan inovasi sistem ujian online untuk mempermudah mahasiswa dalam proses belajar.

Saat ini tercatat terdapat 915 mahasiswa di Universitas Terbuka Pokjar Malaysia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/29/16311251/86-pekerja-migran-indonesia-di-malaysia-lulus-dari-universitas-terbuka

Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke