Salin Artikel

Kemenkes Pastikan Pengembangan Hub Vaksin mRNA di Indonesia Terus Berjalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggodok kesiapan Indonesia sebagai hub (pusat) produksi vaksin berbasis teknologi messenger RNA (mRNA) pascaditunjuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut, saat ini pihaknya terus memperkuat ekosistem riset untuk pusat hub vaksin mRNA.

"Terkait pusat hub mRNA vaksin tentunya akan terus kita kembangkan. Berbagai riset dan transfer teknologi dilakukan baik itu di Bio Farma ataupun juga di berbagai pusat-pusat riset yang ada," kata Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers update Health Working Group G20 Ketiga di Jakarta, Kamis (18/8/2022).

"Ini terus tentunya terus berjalan karena kita tahu bagaimana memperkuat produksi dalam negeri itu menjadi salah satu akses untuk Indonesia," imbuh dia.

Nadia mengungkapkan, kesiapan Indonesia sebagai hub vaksin mRNA juga bakal dibahas dalam Health Working Group ketiga G20 Indonesia di Bali pada 22-24 Agustus 2022.

Topik ini dibahas bersama negara-negara anggota G20. Pasalnya, diversifikasi geografis pusat riset dan manufaktur untuk pengembangan vaksin, obat-obatan, dan alat diagnostik masuk dalam prioritas ketiga dari tema presidensi G20 Indonesia, yakni memperkuat arsitektur kesehatan global.

Diversifikasi pembuatan vaksin di negara-negara berkembang menjadi penting agar seluruh negara mendapat akses vaksin yang setara ketika terjadi pandemi atau kedaruratan kesehatan masyarakat lainnya di masa depan.

"Kalau (hub vaksin) ini terus kita kembangkan, kan perlu juga kita kolaborasikan (dengan negara lain) dan ini bisa juga diakses oleh negara-negara lain. Ini tentunya menjadi salah satu komitmen dan jadi modalitas kita tadi dalam mengusung prioritas isu ketiga," jelas Nadia.

Keuntungan Indonesia jadi hub vaksin

Nadia menuturkan, Indonesia memiliki keuntungan tersendiri menjadi pusat hub produksi vaksin. Lewat kesempatan ini, Indonesia memiliki jaminan kemudahan akses vaksin di masa depan.

"Itu menjadi salah satu akses untuk Indonesia. Walau kita kemarin cukup beruntung bisa mendapat akses vaksin (Covid-19) yang cepat, tapi kita belum tahu ke depan apakah akses vaksin ini masih bisa semudah seperti kita mendapatkan pada saat pandemi kemarin," bebernya.

Di sisi lain kata Nadia, Indonesia bisa membantu dan berkontribusi kepada negara lain yang kesulitan mendapat vaksin.

"Kita bisa berkontribusi dengan memberikan dukungan bantuan dari vaksin yang tentunya buatan dalam negeri ini untuk bisa memperluas akses vaksin Covid-19 ke negara-negara lainnya," sebut Nadia.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Indonesia ditunjuk sebagai negara penerima transfer teknologi untuk pembuatan vaksin mRNA.

Ia mengatakan, selain Indonesia, tiga negara lainnya juga ikut menerima transfer teknologi vaksin mRNA yaitu Pakistan, Serbia dan Vietnam.

Tujuan dari program tersebut untuk memfasilitasi produsen vaksin dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat memproduksi vaksin tertentu dan memiliki lisensi.

"Dan kami sedang berdiskusi dengan negara lain. Kami merasa terhormat hari ini bergabung dengan empat negara yang berpartisipasi dalam hub (pusat transfer teknologi)," kata Tedros dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/18/17402211/kemenkes-pastikan-pengembangan-hub-vaksin-mrna-di-indonesia-terus-berjalan

Terkini Lainnya

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke