Salin Artikel

3 Parpol Disebut Berkomunikasi dengan Koalisi Gerindra-PKB

Namun ia mengeklaim komunikasi itu belum menjurus pada bergabungnya berbagai parpol tersebut dalam koalisi.

“Cukup banyak ya komunikasi yang memberi respons selamat, tapi sejauh yang saya dengar karena kan masing-masing nih ya ada Demokrat, ada Golkar dan ada PKS (Partai Keadilan Sejahtera),” tutur Daniel ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Di sisi lain, Daniel menyebutkan, pihaknya bakal membuka pintu komunikasi dengan parpol mana pun.

“Tapi ini semua masih komunikasi ya, mungkin sambil di guyon-guyonan (bercandaan). Tapi makin banyak partai merapat, kita makin bahagia,” ucap dia.

Ia pun menegaskan bahwa koalisi Gerindra-PKB tidak akan memunculkan nama calon presiden (capres) selain dua ketua umum masing-masing.

“Hanya ada dua calon (presiden) Pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar, persoalan siapa di satu dan di dua kita tunggu hasil musyawarah kedua pimpinan,” katanya.

Daniel mengatakan para kader PKB ingin musyawarah antara Prabowo dan Muhaimin segera dilaksanakan.

“Mudah-mudahan kalau dari semangat kader makin cepat makin baik. Mudah-mudahan jadi salah satu hadiah tujuh belasan,” pungkasnya.

Diketahui koalisi PKB-Gerindra resmi terbentuk setelah Prabowo dan Muhaimin menandatangani piagam deklarasi koalisi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

Kesepakatan itu mengandung lima poin kerja sama, salah satunya penentuan capres-cawapres dari koalisi bakal diputuskan bersama oleh Prabowo dan Muhaimin.

Di sisi lain PKB tetap kekeh mencalonkan Muhaimin sebagai capres, dan Prabowo telah menyatakan kembali menjadi capres Partai Gerindra untuk ketiga kalinya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/16/12451371/3-parpol-disebut-berkomunikasi-dengan-koalisi-gerindra-pkb

Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke