Salin Artikel

Jumlah Parpol Pendaftar Pemilu Meningkat, Perludem: Pengalaman Sebelumnya Banyak Parpol Gugur Saat Verifikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agusyati mengatakan melonjaknya jumlah partai politik (parpol) pendaftar pemilu mendatang, belum pasti menunjukan jumlah peserta Pemilu 2024 bakal meningkat.

Pasalnya proses pendaftaran calon peserta pemilu baru tahap awal. Setelah ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal melakukan verifikasi administrasi dan faktual dari tiap parpol tersebut.

“Berdasarkan pengalaman-pengalaman pemilu sebelumnya akan banyak partai-partai yang berguguran saat ditetapkan menjadi parpol peserta pemilu,” tutur Khoirunnisa pada Kompas.com, Senin (15/8/2022).

“Jadi banyaknya jumlah parpol yang mendaftar belum memberikan kepastian jumlah parpol peserta pemilunya,” ungkapnya.

Adapun pada Pemilu 2019 terdapat 27 parpol yang mendaftar sebagai calon peserta dan hanya 14 yang dinyatakan lolos menjadi peserta kontestasi elektoral.

Angka itu meningkat signifikan dalam pendaftaran calon peserta Pemilu 2024 setelah KPU menyebut ada 40 parpol yang sudah mendaftar sejak 1 Agustus 2022.

Khoirunnisa menilaia jika nantinya jumlah parpol peserta Pemilu 2024 sudah ditetapkan oleh KPU dan jumlahnya meningkat, hal itu baik untuk masyarakat.

“Ini tentu baik saja untuk pemilih karena memiliki alternatif pilihan lain di pemilu, asalkan betul-betul ada perbedaan antara partai baru dengan partai-partai yang sudah eksis selama ini,” paparnya.

Ia lantas menjelaskan sejumlah persoalan yang dihadapi parpol baru untuk bisa mempengaruhi konstituen.

Pertama, parpol baru tak bergerak cepat membangun jaringan di masyarakat.

“Lalu juga karena agenda politiknya dipandang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat,” sebutnya.

Persoalan ketiga, lanjut dia, kekuatan finansial parpol baru tak sekuat parpol lama. Kondisi itu mempengaruhi eksistensi politiknya di masyarakat.

“Apalagi regulasi mensyaratkan partai harus bersifat nasional, yang ini membutuhkan biaya yang besar,” ucap Khoirunnisa.

“Partai-partai yang tidak memiliki dukungan finansial yang cukup tentu akan sulit bersaing dengan partai-partai yang sudah mapan,” tandasnya.

Diketahui terdapat 14 parpol yang dinyatakan lolos dalam Pemilu 2019 yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kemudian Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, Partai Garuda, Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Beringin Karya (Berkarya).

Sementara itu 13 parpol lainnya dinyatakan tak lolos menjadi peserta pemilu kala itu.

Sementara itu KPU bakal mengumumkan parpol yang lolos menjadi peserta Pemilu 2024 pada 14 Desember 2022.

Pengumuman itu disertai penentuan nomor urut parpol peserta pemilu.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/15/14141021/jumlah-parpol-pendaftar-pemilu-meningkat-perludem-pengalaman-sebelumnya

Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke