Salin Artikel

Epidemiolog: Butuh Waktu 5 Tahun agar Covid-19 Jadi Penyakit Biasa

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memprediksi butuh waktu sekitar lima tahun agar Covid-19 menjadi penyakit biasa di sekitar masyarakat.

Dia bilang, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari ketersediaan obat, efektivitas vaksinasi, hingga faktor psikologis di masyarakat.

"Kapan (Covid-19) ini bisa (menjadi penyakit biasa) agak sulit menebak. Katakanlah menurut saya lima tahunan, dengan merujuk pada riset-riset sebelumnya dan merujuk pada obat dan hal lain," ucap Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Dari faktor psikologis seperti stigma yang beredar di masyarakat, virus Covid-19 masih dianggap menakutkan meski stigma ini jauh lebih menurun dibanding masa awal penularan.

Menurut Dicky, stigma-stigma serupa juga pernah terjadi untuk beberapa kasus penyakit lain di zaman dulu, salah satunya demam tifoid. Demam yang disebabkan oleh penyebaran bakteri dalam air dan makanan ini sempat ditakuti masyarakat.

"Zaman dulu itu apalagi 50-100 tahun lalu demam tifoid ditakuti. Jadi kalau bicara stigma, stigmanya kan masih ada walaupun sudah jauh lebih menurun," ungkap Dicky.

Hal lain yang berpengaruh adalah efektivitas obat yang membuat masyarakat yakin akan sembuh jika tertular. Namun kini, obat Covid-19 masih sangat terbatas dan mahal.

Belum lagi beberapa obat yang sudah mendapat izin edar atau (Emergency Use Authorization/EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak sepenuhnya efektif mengatasi Covid-19.

"Obatnya belum relatif memadai atau sempurna sebagai obat yang bisa menyembuhkan. Yang terkini, (obat) Paxlovid, itu ada isu reborn infection atau reborn fenomena sehingga menimbulkan keraguan," jelas Dicky.

Kemudian, proteksi vaksinasi Covid-19 bahkan booster memiliki durasi pendek tidak sampai satu tahun. Dicky bilang idealnya, proteksi vaksin untuk penyakit menular harus berkisar lima tahun agar virus ini dapat dicegah dengan baik.

"Vaksin bicara tentang durasi proteksinya. Obat bicara tentang mencegah keparahan, kematian, mudah dikonsumsi dari sisi rasa, jumlah, dan harga. Ini yang masih jadi PR," tutur dia.

Selain vaksin, kata Dicky, pencegahan Covid-19 yang paling dominan adalah menerapkan strategi testing, tracing, treatment, hingga menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Bagaimanapun, cara-cara tersebut masih sangat efektif mencegah penularan virus agar tidak hanya mengandalkan akselerasi vaksinasi Covid-19.

"Perilaku hidup sehat, itu yang harus kita jadikan budaya baru karena cara ini yang akan berpotensi mengurangi virus bersirkulasi dan bermutasi. Jadi kombinasi dari itulah yang mampu menjawab kapan (Covid-19) menjadi penyakit biasa," sebutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/08/10131811/epidemiolog-butuh-waktu-5-tahun-agar-covid-19-jadi-penyakit-biasa

Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke