Salah satu yang ditekankan presiden yakni ajakan untuk berdoa agar Indonesia selalu dilimpahi pangan dan energi.
"Marilah kita berdoa bersama, zikir bersama memohon kepada Allah SWT agar negara kita selalu dilimpahi energi dan pangan dan kita tidak kekurangan akan hal itu," ujar Jokowi saat memberikan sambutan untuk acara doa dan zikir bersama dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI di halaman Istana Merdeka, Senin (1/8/2022).
"Dan kita berusaha, berikhtiar bersama, agar kita justru melimpah (pangan dan energi) dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini," kata dia.
Presiden pun menjelaskan kondisi dunia yang saat ini sedang mengalami krisis pangan.
Kondisi itu disebabkan perang antara Ukraina dan Rusia yang membuat gandum dari Ukraina tidak bisa diekspor ke berbagai negara.
Padahal, bagi sebagian negara di Asia, negara-negara Afrika, dan negara-negara Eropa gandum merupakan makanan utama mereka.
Selain gandum dari Ukraina, gandum dari Rusia pun mengalami hambatan ekspor yang sama.
"Ini yang mengakibatkan 333 juta orang kelaparan dan mungkin 6 bulan lagi 800 juta orang akan kelaparan akut akrena tidak ada yang dimakan," ujar Jokowi.
"Sekali lagi Alhamdulilah beras di Australia masih bisa kita cari dan tidak naik. Sekali ini patut kita syukuri berkat kerja keras Bapak, Ibu, berkat ikhitar gotong royong kita bersama-sama," kata dia.
Kepala Negara lantas mengungkapkan kondisi krisis energi di dunia. Ia menyebut, harga gas naik hingga lima kali lipat dan harga bensin naik dia kali lipat.
"Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami hampir semua negara. Tidak negara kecil, tidak negara besar, tidak negara kaya, miskin semua mengalami hal yang sama sehingga muncul krisis ketiga yaitu krisis keuangan," tutur Jokowi.
"Beberapa negara yang tidak kuat ambruk karena sudah tidak memiliki uang cash, baik untuk membeli energi bensin dan gas atau membeli pangan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/01/20583731/jokowi-mari-berdoa-bersama-agar-negara-kita-dilimpahi-energi-dan-pangan