Salin Artikel

Anwar Abbas: MUI Enggak Punya Ketum, Miftachul Akhyar mundur

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyatakan bahwa saat ini MUI tidak memiliki ketua umum.

Pasalnya, Ketua Umum MUI, Miftachul Akhyar telah menyatakan mengundurkan diri. Meski mundur, status Miftachul masih tetap menjadi ketua umum nonaktif.

"MUI enggak punya ketum. Miftachul Akhyar mundur. Jadi beliau tetap ketua umum, tapi ketua umum nonaktif," ujar Anwar saat ditemui di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2022).

Pengunduran diri Miftachul, menurut Anwar, telah ditolak MUI. Menurut dia, pengunduran diri itu baru akan diterima pada saat MUI menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 2025 mendatang.

"Pengunduran beliau itu di dalam Munas 2025, karena beliau kan dulu dipilih oleh munas. 2025 nanti diterima mundurnya," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengonfirmasi bahwa permohonan pengunduran diri Miftachul Akhyar dari kursi Ketua Umum MUI ditolak.

Hal ini berdasarkan Rapat Pimpinan MUI yang dihelat Selasa (15/3/2022).

"Surat permohonan pengunduran diri Ketum MUI sudah dibahas dalam rapim. Secara aklamasi dan mufakat beliau diputuskan tetap sebagai ketua umum," ujar Amirsyah kepada Kompas.com, Rabu (16/3/2022).

"Artinya permohonan mundur sebagai Ketum MUI tidak terima atau ditolak karena amanah Munas MUI X beliau memimpin MUI 2000-2025," lanjutnya.

Amirsyah melanjutkan, Miftachul merupakan ulama yang rendah hati, tawaduk, dan mengayomi.

Karakteristik tersebut membuatnya sebagai pemimpin umat, baik sebagai Rais Aam di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) maupun MUI.

"Beliau sebagai pemimpin umat baik sebagai Rais Aam di NU maupun di MUI dibutuhkan untuk mempersatukan umat di tengah suasana umat dan bangsa menghadapi pemulihan ekonomi," ujar Amirsyah.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/29/21493641/anwar-abbas-mui-enggak-punya-ketum-miftachul-akhyar-mundur

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke