Salin Artikel

Di Balik Kasus Polisi Tembak Polisi

Kepolisian terus menjadi perhatian dan sorotan. Pasalnya, hampir dua pekan pasca-kematian Brigadir J dalam insiden penembakan itu, kasus tersebut belum juga ada titik terang. Padahal Polri sudah menaikkan penanganan kasus itu dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Penanganan kasus tersebut juga dianggap lamban. Belum adanya tersangka yang ditetapkan meski kasusnya naik ke penyidikan juga menyisakan pertanyaan. Lazimnya, sebuah kasus naik dari penyelidikan ke penyidikan karena sudah ditemukan adanya unsur pidana yang dilakukan seseorang dalam sebuah kejadian.

Janggal sejak awal

Kepolisian diminta terbuka dan transparan dalam mengusut dan menuntaskan kasus dugaan insiden polisi tembak polisi yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang. Desakan itu disuarakan karena sejumlah kalangan menilai polisi terkesan menutup-nutupi kasus itu.

Selain itu, penjelasan polisi atas kasus tersebut juga dinilai janggal sejak awal. Menurut keterangan ‘resmi’ polisi, insiden penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo itu terjadi pada 8 Juli 2022. Namun petistiwa ini baru diungkap dan disampaikan tiga hari kemudian.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan beragam kejanggalan dalam insiden penembakan di rumah petinggi Polri itu. Selain soal pengumuman kasus yang dinilai lamban, Ketua Komisi Kepolisian Nasional itu juga menyoroti keterangan dan pernyataan yang berbeda-beda dari Kepolisian.

Kebijakan Kepolisian yang melarang keluarga untuk melihat jenazah Brigadir J juga menimbulkan kecurigaan.

Dugaan penyiksaan

Kepolisian sejak awal menyatakan, Brigadir J meninggal karena menjadi korban aksi baku tembak antar-sesama ajudan. Polisi juga mengatakan, Bharada E terpaksa menembak Brigadir J karena rekannya tersebut hendak melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo yang notabene adalah pasangan atasan.

Namun belakangan keterangan resmi Kepolisian diragukan. Pasalnya, selain luka bekas tembakan, keluarga menemukan sejumlah luka memar dan sayatan di tubuh dan wajah korban. Menurut keterangan pengacara keluarga korban, luka-luka itu tampak seperti hantaman benda tumpul dan sayatan benda tajam.

Keluarga menduga, Brigadir J mengalami penyiksaan dan menjadi korban pembunuhan berencana. Untuk itu, keluarga melaporkan dugaan pembunuhan berencana tersebut ke Bareskrim Polri. Pelaporan itu telah dilakukan oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak pada Senin (17/7/2022).

Selain pembunuhan berencana, mereka juga melaporkan dugaan peretasan ponsel terhadap keluarga Birgadir J.

Tak hanya Mahfud, Presiden Jokowi juga menyoroti kasus yang menyedot perhatian publik ini. Dia meminta agar proses hukum dilakukan terhadap kasus itu. Jokowi juga memerintahkan agar Kepolisian menuntaskan kasus insiden penembakan ini secara terbuka dan transparan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memang telah membentuk tim khusus guna menangani dan mendalami kasus itu. Wakapolri, Irwasum, dan Kabareskrim akan memimpin tim ini.

Kompolnas hingga Komnas HAM juga akan dilibatkan guna membuat kasus ini menjadi terang benderang. Tak hanya itu, Kapolri juga menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Langkah ini dilakukan guna memudahkan proses penyidikan yang sedang dilakukan.

Namun, hingga sekarang kasus ini masih menjadi misteri. Padahal biasanya Polri sigap dan cekatan dalam mengungkap berbagai kasus yang terjadi. Saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan menegakkan hukum secara tegas, tak hanya ke bawah namun juga ke atas, tak hanya keluar namun juga di internal.

Kapolri juga menggaungkan konsep “Presisi” Kepolisian masa depan. Presisi merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan.

Apakah Kapolri akan menepati janji dan menjalankan slogan Presisi tanpa kompromi atau itu hanya akan jadi jargon semata? Lalu bagaimana sebenarnya duduk perkara kasus penembakan Brigadir J dan progres penanganannya?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow  "Satu Meja The Forum", Rabu (20/7/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/20/10485071/di-balik-kasus-polisi-tembak-polisi

Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke