Sehingga, capaian ini membantu Indonesia memiliki daya tahan terhadap pandemi.
"Progres vaksinasi dosis-1 di Indonesia yang sudah lebih dari 90 persen, dan dosis-2 sudah di atas 80 persen. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki daya tahan terhadap pandemi Covid-19," ujar Airlangga dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Perekonomian, Senin (18/7/2022).
Dia menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara yang penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonominya sejalan.
Dia pun mengungkapkan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih relatif baik.
Hal ini terlihat dari cukup stabilnya pertumbuhan ekonomi dan terjaganya inflasi di dalam negeri.
"Ekonomi Indonesia relatif sedang baik di mana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan 5,01 persen. Kemudian kita punya debt to GDP ratio sekitar 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen," kata Airlangga.
"Defisit juga tercatat masih di sekitar 4 persen transaksi berjalan 0,5 persen,” tambahnya.
Booster stagnan
Sementara itu, capaian vaksinasi booster belum setinggi capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, capaian vaksinasi booster saat ini cenderung stagnan.
"Perkembangan vaksin booster cenderung stagnan. Bahkan, 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih dibawah 30 persen," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (14/7/2022).
Dia mengungkapkan, jika dilihat dari cakupan per daerah, cakupan booster tertinggi di provinsi Bali mencapai 58 persen.
Berikutnya ada DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, meskipun cakupannya belum mencapai 50 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/18/06562721/airlangga-vaksinasi-dosis-pertama-dan-kedua-sudah-melebihi-90-dan-80-persen