Salin Artikel

Wamen ATR: Ada Pejabat “Masuk Angin”, Pak Menteri Akan Tindak Tegas Tanpa Pandang Bulu

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni turut buka suara soal ditangkapnya mafia tanah di wilayah Jakarta dan Bekasi.

Raja menyatakan, penangkapan mafia tanah adalah bagian dari kerja Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto yang menjalin komunikasi dengan penegak hukum.

Pada pelantikan sekitar 1.100 pejabat di lingkungan ATR/BPN misalnya, Hadi mengingatkan agar semua pihak menjaga integritas dan moralitas.

Adapun pernyataan Raja menyusul kembali ditangkapnya 3 orang terduga mafia tanah di lingkungan Kementerian ATR/BPN, setelah aparat penegak hukum berhasil mengamankan 27 tersangka lainnya.

Pernyataan ini ditulis melalui Twitter pribadi Raja. Kompas.com sudah memperoleh izin dari Raja Juli Antoni untuk mengutip cuitan tersebut.

"Pak Menteri kembali mengingatkan agar semuanya menjaga integritas dan moralitas. Meningkatkan pelayanan kepada rakyat dan tidak menjadi bagian dari mafia tanah. Bila ada pejabat ATR-BPN yang 'masuk angin' maka Pak Menteri sendiri tegaskan, akan menindak tegas tanpa pandang bulu," ujar Raja, Jumat (15/7/2022).

Peristiwa penangkapan di Jaksel dan penangkapan yang berlangsung hingga hari ini merupakan bukti bahwa Hadi tidak main-main dalam mengutarakan ancamannya.

"Penangkapan tersebut adalah bagian dari kerja Satgas Anti-Mafia Tanah. Dimana sebagai Menteri ATR-BPN, Pak Menteri secara pro aktif menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak penegak hukum agar pemberantasan mafia tanah bisa lebih efektif," ucapnya.

Kendati begitu Raja menegaskan, pegawai yang ada di Kementerian ATR/BPN tidak semuanya berisi cerita buruk. Sejak sebulan dilantik, Raja mengaku bertemu banyak pegawai ATR-BPN yang pintar dan alumni kampus luar negeri.

Mereka adalah alumni kampus di Prancis, Belanda, Amerika dan Australia, serta kampus-kampus ternama di Indonesia. Raja bilang, banyak pegawai yang punya inisiatif dan inovasi layanan untuk rakyat.

Dia percaya, pembenahan sistem SDM dan transformasi digital di bawah kepemimpinan Hadi Tjahjanto membuat Kementerian ATR/BPN akan lebih profesional, berintegritas, dan melayani.

"Tentu saya mengapresiasi gerak cepat aparat kepolisian dalam mendukung program bersih-bersih Mafia Tanah di tubuh ATR-BPN. Ini akan membuat kementerian kami semakin dipercaya oleh rakyat," jelas Raja.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya kembali menangkap 3 tersangka mafia tanah yang merupakan pejabat dan mantan pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN). Tersangka itu berinisial NS, RS, dan PS.

Penangkapan 3 tersangka ini merupakan lanjutan dari penetapan 27 tersangka dalam 4 kasus dugaan mafia tanah di wilayah Jakarta dan Bekasi. Empat tersangka di antaranya merupakan pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Dari 27 orang, sebanyak 22 tersangka telah ditahan di ruang tahanan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan. Sementara 10 tersangka di antaranya merupakan pejabat dan pegawai tidak tetap di BPN wilayah Jakarta dan Bekasi.

Sebanyak 2 tahanan lainnya berprofesi sebagai ASN pemerintahan, 2 orang kepala desa, dan 1 orang jasa perbankan.

"(4 kasus mafia tanah terjadi) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemudian Cilincing, Jakarta Utara dan Babelan Bekasi," ujar Kepala Subdirektorat Harta dan Benda (Harda) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Petrus Silalahi, saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/15/18475401/wamen-atr-ada-pejabat-masuk-angin-pak-menteri-akan-tindak-tegas-tanpa

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke