Salin Artikel

Survei Indikator: 70 Persen Responden Tak Tahu Indonesia Jadi Presidensi G20

Dalam survei bertajuk “Evaluasi Publik terhadap Kinerja Pemerintah dalam Bidang Ekonomi, Politik, Penegakkan Hukum, dan Pemberantasan Korupsi”, hanya 30 persen responden yang mengetahui Indonesia merupakan Presidensi G20 kali ini.

G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa.

“Ternyata yang tahu cuma 30 persen, sebagian besar masyarakat tidak tahu bahwa Indonesia merupakan Presidensi G20,” ujar Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi, Senin (11/7/2022).

Selain itu, mayoritas responden setuju jika Indonesia mengundang Rusia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 kendati banyak ditentang oleh negara-negara Barat.

Rinciannya, yakni 7,9 persen sangat setuju, 67,9 persen setuju, 14,5 persen kurang setuju, 4,5 persen tidak setuju sama sekali, 5,1 persen tidak tahu dan tidak jawab.

Rusia merupakan salah satu negara anggota G20 yang saat ini tengah berkonflik dengan Ukraina.

Tak hanya itu, mayoritas responden setuju Indonesia mengundang Rusia dan Ukraina sekaligus dalam KTT G20.

Sebanyak 6,4 persen sangat setuju, 71,6 persen setuju, 12 persen kurang setuju, 5,1 persen tidak setuju sama sekali, 4,9 persen tidak tahu dan tidak jawab.

Dalam laporan yang sama juga menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju jika Presiden Joko Widodo mengundang Rusia dan Ukraina sejakigus dalam KTT G20.

Mereka setuju jika Jokowi mengundang Rusia dan Ukraina sekaligus karena faktor negara sahabat dan mandat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam menjaga perdamaian dunia.

Rinciannya persentase tersebut yakni 11,3 persen sangat setuju, 73,4 persen setuju, 6,9 persen kurang setuju, 3,1 persen tidak setuju sama sekali, dan 5,3 persen tidak tahu dan tidak jawab.

Adapun survei ini dilakukan pada 16-24 Juni 2022 dengan total 1.200 responden.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki margin of error atau toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/11/18235661/survei-indikator-70-persen-responden-tak-tahu-indonesia-jadi-presidensi-g20

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke