Herzaky mengungkapkan, ada tiga solusi mengatasi keterbelahan tersebut. Pertama, elite politik mesti memberikan contoh pada masyarakat dalam menghargai perbedaan.
“Melihat pihak yang berbeda pendapat atau berbeda kubu bukan sebagai musuh, melainkan sebagai lawan berdialektika, dan mitra membangun negeri,” paparnya dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Kedua, elite partai politik (parpol) harus terbiasa berkompetisi. Bukan berupaya untuk menghalangi calon lain muncul dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebab, lanjut Herzaky, yang menyebabkan keterbelahan adalah Pilpres 2024 yang hanya diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Buka ruang untuk koalisi dan pasangan calon minimal tiga di Pilpres 2024 untuk cegah keterbelahan,” sebutnya.
Herzaky menyampaikan solusi ketiga adalah menghentikan penyebaran politik kebencian, framing dan labeling yang bernada negatif pada kubu lawan dalam kontestasi Pemilu.
Ia berharap, proses kompetisi berlangsung dengan mengedepankan pertarungan ide dan gagasan.
“Bukan menyerang pribadi, bahkan menguliti habis kekurangan pribadi lawan. Bahkan memframing lawan sebagai ancaman yang bisa menghancurkan negeri kalau terpilih, melabeli lawan dengan citra kelompok yang dibenci,” tuturnya.
Terakhir, Herzaky menyampaikan, bahwa memasangkan figur tertentu untuk mengatasi keterbelahan justru dapat menimbulkan asumsi tertentu.
“Karena kalau memasangkan siapa dengan siapa itu yang dianggap sebagai solusi, sama saja kita menuduh sosok yang dipasangkan itu dan para pendukungnya sebagai sumber polarisasi,” imbuh dia.
Adapun usulan duet Anies-Ganjar sempat diusulkan Ketua Umum Partai Nasdem pada Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengklaim, masukan itu disampaikan untuk menjadi solusi atas keterbelahan yang terjadi di masyarakat.
Ali mengungkapkan, Surya Paloh berpikir untuk mempersatukan dua kelompok untuk Indonesia yang lebih baik.
Ia memahami usulan itu belum tentu diterima oleh pihak lain, namun Partai Nasdem akan berupaya untuk mempromosikan duet Anies-Ganjar tersebut.
“Mudah-mudahan bisa diterima dan kemudian bisa jadi solusi dan Pemilu 2024 bisa dilewati dengan aman dan damai,” tandasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/27/19014341/demokrat-nilai-menduetkan-ganjar-anies-bukan-solusi-hentikan-keterbelahan-di