Salin Artikel

Eks Komandan Kapal Selam KRI Cakra Jadi Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAL

Pengangkatan Iwan dilakukan melalui prosesi serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Komplek Satuan Kapal Koarmada I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/6/2022).

“Jabatan baru yang diemban adalah bentuk apresiasi, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama ini, sekaligus amanah untuk dijawab dengan prestasi yang lebih tinggi,” kata Yudo dalam amanatnya.

Sebagai infomasi, Iwan merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIV pada 1988 dari Korps Pelaut, khususnya kapal selam.

Selepas lulus dari AAL, Iwan malang-melintang dengan kapal selam. Pada 1990, Iwan diangkat sebagai Asisten Kepala Divisi (Padiv) Komunikasi KRI Nanggala setelah menyelesaikan pendidikan calon awak kapal selam.

Kemudian ia menjabat Kepala Divisi KRI Nanggala-402 (1992), Padiv Sen KRI Nanggala-402 (1993), dan WS Kadepleksen KRI Nanggala-402 (1994).

Petualangannya bersama kapal selam tak berhenti sampai di situ. Iwan kemudian dipercaya menjabat sebagai Kadepops KRI Nanggala-402 (1996), Kadepops KRI Nanggala-402 (1999), dan Palaksa KRI Nanggala-402 (2000).

Pada 2005, Iwan bahkan dipercaya menjabat Komandan KRI Cakra-401 yang merupakan kapal selam saudara tua KRI Nanggala-402. Posisi tersebut terbilang menjadi puncak karier Iwan dalam mengawaki kapal selam.

Setelah kenyang pengalaman dengan kapal selam, karier militer Iwan kian mentereng. Mulai dari Kepala Staf Koarmada II, Komandan Sekolah Staf Komando Angkatan Laut (Seskoal), hingga Pangkoarmada II.

Selain Iwan, Yudo juga mengangkat Laksda Abdul Rasyid sebagai Panglima Koarmada RI menggantikan Laksamana Madya (Laksdya) Agung Prasetiawan yang segera memasuki purna tugas dari dunia kemiliteran.

Kemudian Laksda Hutabarat yang sebelumnya menjabat Koordinator Staf Ahli KSAL kini menduduki posisi Pangkoarmada II menggantikan Iwan.

Berikutnya, Yudo mengangkat Kolonel Laut (E) Mukhlis menjadi Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) menggantikan Laksamana Pertama (Laksma) Avando Bastari.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/13/14062151/eks-komandan-kapal-selam-kri-cakra-jadi-asisten-perencanaan-dan-anggaran

Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke