Salin Artikel

Antisipasi Kehilangan, Jemaah Tak Pegang Paspor Sendiri Selama Ibadah Haji

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama menjalankan rangkaian ibadah haji, jemaah asal Indonesia tak memegang sendiri paspor mereka.

Paspor para jemaah dititipkan ke Muassasah Adilla, agen yang ditunjuk resmi oleh pemerintah Arab Saudi dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Hal ini demi meminimalisasi potensi paspor hilang maupun tertinggal akibat kelalaian jemaah.

"Faktor keamanan berisiko tinggi inilah yang coba diantisipasi lewat keberadaan Muassasah Adilla," demikian laporan jurnalis Kompas TV Nitia Anisa langsung dari Madinah, Arab Saudi, Jumat (10/6/2022).

Alur penyimpanan paspor sendiri dimulai ketika jemaah melewati proses imigrasi setibanya di Bandara Internasional Madinah.

Mulanya, pihak Muassasah akan mengumpulkan paspor jemaah sesuai rombongan, lalu mengecek ulang dengan data manifest maskapai.

Paspor para jemaah lantas disimpan di kantor Muassasah selama sembilan hari. Selanjutnya, data jemaah dimasukkan petugas haji di kantor daerah kerja (daker) Madinah untuk kebutuhan akomodasi, konsumsi, dan ziarah.

Mendekati waktu keberangkatan jemaah dari Madinah ke Mekkah, barulah ketua rombongan mengecek ulang paspor jemaah untuk dikelompokkan sesuai jadwal keberangkatan dari Bir Ali.

"Paspor jemaah berikutnya akan dititipkan ke petugas maktab Mekkah atas alasan keamanan yang dama dan baru akan kembali ke tangan jemaah saat akan pulang ke tanah air," ucap Nitia.

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan Daerah Kerja (Daker) Madinah Cecep Nursyamsi menambahkan, mekanisme ini berhasil meminimalisasi hilangnya paspor para jemaah.

"(Kehilangan paspor) mungkin bisa terjadi saat setelah stamp imigrasi dalam airport, itu paspor masih dipegang jemaah sebelum ke Muassaah. Biasanya tercecer di sana," kata Cecep.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/10/08343821/antisipasi-kehilangan-jemaah-tak-pegang-paspor-sendiri-selama-ibadah-haji

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke