Ia mengatakan, jika PMK tidak dikendalikan dengan baik, peternak akan terpuruk dan mengganggu rantai pasok daging yang berdampak kepada masyarakat.
"Kami berharap pemerintah serius menangani penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang telah menjangkiti di berbagai daerah, termasuk wilayah sentra hewan ternak," kata Puan dalam siaran pers, Rabu (18/5/2022).
"Kita juga harus bisa memastikan stok hewan ternak untuk keperluan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini aman walaupun PMK tengah merebak," imbuh dia.
Politikus PDI-P itu menuturkan, meski persentase kematian terhadap hewan ternak akibat PMK tidak terlalu tinggi, harga ternak dapat jatuh bila masalah tersebut tak diatasi dengan optimal.
Kendati demikian, Puan mengimbau peternak untuk tidak khawatir secara berlebihan, yang terpenting adalah hewan-hewan ternak selalu diawasi.
"PMK ini bisa diobati. Segera isolasi ternak yang positif PMK dan obati. Jangan dipindahkan sampai benar-benar sembuh agar tidak menularkan ke ternak lainnya,” ujar Puan.
Untuk diketahui, wabah PMK mulai menyebar ketika pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, pada 28 April 2022.
Peningkatan kasus PMK hewan ternak mengalami peningkatan dua kali lipat setiap harinya sejak temuan pertama itu.
Padahal, sudah lebih dari tiga dekade Indonesia dinyatakan bebas PMK sebelum akhirnya muncul kembali tahun 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/18/15270501/jelang-idul-adha-ketua-dpr-minta-pmk-pada-hewan-ternak-ditangani-serius