Salin Artikel

Ekonomi Tumbuh 5,01 Persen, Menkeu: Belum Sembuh tapi Sudah Membaik

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen pada kuartal pertama 2022 menandakan situasi ekonomi Indonesia belum sepenuhnya sembuh dari dampak pandemi Covid-19, meski sudah mulai membaik.

Pasalnya, meski jumlahnya turun dibandingkan kuartal sebelumnya, tingkat pengangguran di Indonesia masih berada di angka 5,8 persen, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang sebesar 4,9 persen.

"Jadi kalau Anda mengatakan belum sepenuhnya sembuh, betul, tapi bahwa kita sudah mulai membaik juga betul karena semuanya proses pemulihan ekonomi itu memang berjalan dengan program-program yang dilakukan pemerintah," kata Sri Mulyani di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut ditopang oleh konsumsi investasi sebesar 4,1 persen yang menurutnya belum cukup untuk membuka lapangan kerja.

"Angkatan kerja itu naiknya 4,2 juta, sebagian terserap oleh kesempatan kerja yang tercipta baru, kita harus bisa menciptakan kesempatan kerja lebih banyak," kata Sri Mulyani.

Di samping itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh konsumsi rumah tangga di Indonesia yang tumbuh 4,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Sri Mulyani, hal itu merupakan buah dari kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 sehingga masyarakat kini lebih leluasa beraktivitas.

"Kalau jumlah Covid-nya menurun, kita bisa lihat masyarakat mulai melakukan kegiatan, dan itu artinya seperti kemarin 84 juta masyarakat mudik pasti menimbulkan kegiatan ekonomi," kata Sri Mulyani.

Oleh karena itu, ia menegaskan, kasus Covid-19 yang melandai harus dijaga agar tetap rendah agar pemulihan ekonomi dapat terus berjalan.

Kendati demikian, ia menyebutkan ada tantangan baru yang harus dihadapi yakni inflasi yang terjadi di seluruh dunia.

Sri Mulyani mengatakan, hal itu disebabkan oleh permintaan komoditas yang melonjak menyusul pulihnya ekonomi di negara-negara maju yang tidak diikuti ketersediaan pasokan serta perang di Ukraina yang menghambat suplai energi dan pangan.

"(Inflasi di) Indonesia masih 3,5 persen kemarin disampaikan oleh BPS. Namun kita waspada beberapa barang terutama barang makanan tadi yang mengenai stunting harus kita waspadai," kata Sri Mulyani.

Ia menambahkan, tingginya inflasi juga akan mendorong adanya kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga yang akan mengerem pemulihan ekonomi.

"Jadi poin saya tadi, PR kita masih ada yang harus kita selesaikan dan muncul tantangan baru," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year on year (year on year/yoy).

Pertumbuhan di atas 5 persen ini meneruskan pertumbuhan pada kuartal IV-2021 yang sebesar 5,02 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, realisasi itu selaras dengan mulai pulihnya mobilitas masyarakat, yang kemudian berpengaruh positif pada kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi.

Selain karena pulihnya aktivitas masyarakat, tingginya pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun lalu atau low base effect.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/11/21351011/ekonomi-tumbuh-501-persen-menkeu-belum-sembuh-tapi-sudah-membaik

Terkini Lainnya

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke