Salin Artikel

16 Calon Hakim Agung Lolos Seleksi Kesehatan dan Kepribadian

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) telah mengumumkan hasil seleksi tahap ketiga Calon Hakim Agung (CHA).

Berdasarkan rapat pleno KY, Kamis (21/4/2022), sebanyak 16 kandidat hakim agung dari kamar perdata, perdata, agama dan tata usaha negara lolos ke tahap selanjutnya.

“Keputusan kelulusan seleksi kesehatan dan kepribadian bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat,” tutur Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Siti Nurdjanah dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/4/2022).

Ia menjelaskan, para CHA yang lolos bakal mengikuti seleksi tahap keempat yaitu proses wawancara langsung.

“Wawancara diadakan 25 sampai dengan 27 April 2022 di kantor Komisi Yudisial RI Jakarta. Untuk jadwalnya akan disampaikan kemudian,” paparnya.

Jika para CHA yang lolos seleksi tahap ketiga tak hadir dalam seleksi wawancara maka akan dinyatakan gugur.

Berdasarkan Surat Pengumuman KY Nomor 03/PIM/RH.01.04/04/2022, terdapat 8 CHA kamar pidana yang lolos yaitu Aviantara, Catur Iriantoro, Willem Saija, Noor Edi Yono, Subiharta, Sudharmawatiningsih, Suhartanto serta Suradi.

Kemudian 2 CHA kamar perdata yang lolos adalah Heru Pramono dan Nani Indrawati.

Pada kamar agama Abd.Hakim dan Moch Sukkri dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya.

Terakhir ada 4 CHA kamar tata usaha negara yang dinyatakan lolos tahap ini yakni Cerah Bangun, Doni Budiono, Triyono Martanto, dan Wishnoe Saleh Thaib.

Diketahui KY hanya mencari 8 CHA dengan komposisi 1 orang untuk kamar perdata, 4 orang di kamar pidana, 1 orang di kamar agama serta 2 orang untuk kamar tata usaha negara.

Proses seleksi terakhir adalah wawancara terbuka yang dihadiri 7 anggota KY dengan dua pakar.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/22/11442471/16-calon-hakim-agung-lolos-seleksi-kesehatan-dan-kepribadian

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke