Salin Artikel

Mafia Minyak Goreng, Jokowi, dan Nasib Lutfi

Pertengahan Maret lalu, Mendag M Lutfi menyebut ada mafia di balik kelangkaan minyak goreng, baik jenis curah maupun kemasan. Di berbagai kesempatan dan di depan anggota dewan, anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan, praktik yang dilakukan oleh para mafia tersebut antara lain mengalihkan minyak subsidi ke minyak industri atau mengekspor minyak goreng ke luar negeri.

M Lutfi pun berjanji, dalam waktu tak terlalu lama Mabes Polri akan mengumumkan siapa mafia di balik kelangkaan minyak goreng tersebut. Namun, pengumuman itu tak kunjung terjadi. Satgas Pangan Polri mengaku belum menerima data dari Kemendag perihal adanya mafia.

Permufakatan jahat pengusaha dan pejabat

Dugaan adanya permainan di balik kelangkaan minyak goreng akhirnya terbukti. Namun, pengumuman datang dari Kejaksaan Agung RI, bukan Mabes Polri seperti dijanjikan M Lutfi. Korps Adhiyaksa mengumumkan adanya permufakatan jahat antara sejumlah pengusaha dan pejabat yang membuat minyak goreng menghilang dari pasaran.

Empat orang ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng di negeri ini. Dan, salah satu tersangka yang dirilis Kejagung adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana.

Wisnu diduga menerbitkan izin ekspor kepada sejumlah perusahaan produsen kelapa sawit secara melawan hukum. Akibat ulah anak buah M Lutfi itu, minyak goreng menjadi mahal dan langka di Indonesia. Sementara, tiga tersangka lainnya berasal dari pihak swasta.

Terbongkarnya kasus itu juga menjawab berbagai spekulasi yang muncul terkait kelangkaan minyak goreng selama ini. Ternyata, bukan perang antara Rusia dan Ukraina atau pandemi yang menyebabkan komoditas ini sulit dicari, tetapi akibat ulah pejabat di lingkungan Kemendag sendiri.

Kasus ini juga menyisakan pertanyaan, apakah kebijakan Wisnu itu atas sepengetahuan dan seizin M Lutfi atau inisiatif sendiri. Kejagung berjanji akan mengusut kasus itu dan tak menutup kemungkinan akan menjerat M Lutfi jika ditemukan cukup bukti.

Menunggu sikap Jokowi

Presiden Jokowi menaruh perhatian terkait kelangkaan minyak goreng. Jokowi bahkan sampai turun tangan guna menyelesaikan persoalan komoditas yang memicu keributan dan antrean panjang. Di sejumlah kesempatan ia meminta agar ‘krisis’ ini segera ditangani.

Jokowi bahkan sempat menyinggung secara langsung masalah minyak goreng ini dalam rapat kabinet paripurna. Jokowi ‘mengkritik’ anak buahnya yang dianggap tidak menjelaskan kepada masyarakat terkait langka dan mahalnya harga komoditas itu. Padahal, kondisi tersebut telah lama membuat masyarakat gerah dan resah.

Kejagung mulai membongkar kasus itu. Dan salah satu tersangkanya adalah anak buah M Lutfi. Apakah Dirjen Perdagangan Luar Negeri bermain sendiri di kasus ini? Lalu bagaimana sikap dan langkah Jokowi usai terbongkarnya skandal itu?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (20/4/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/20/14000011/mafia-minyak-goreng-jokowi-dan-nasib-lutfi

Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke