JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan berbuka puasa bersama saat Ramadhan sudah jamak dilakukan oleh umat Islam di Indonesia.
Akan tetapi, istri mendiang Presiden keempat Repbulik Indonesia Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, memilih jalan berbeda.
Sinta kerap melakukan kegiatan sahur bersama dan keliling setiap Ramadhan. Menurut Sinta, tradisi itu sudah dilakukan sejak sang suami menjabat sebagai Presiden periode 1999 sampai 2001.
Semangat solidaritas sosial yang tidak membedakan suku, etnis, dan agama menjadi landasan utama kegiatan yang dilakukan Sinta.
Untuk mewujudkan pemikiran tentang solidaritas sosial itu, Sinta pernah menggelar kegiatan sahur bersama di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) pada 1 Agustus 2018 silam.
Kegiatan itu tidak hanya dihadiri ratusan warga fakir miskin serta yatim piatu, tetapi juga rombongan jemaat gereja.
Sinta Nuriyah mengatakan, pelaksanaan sahur bareng di gereja merupakan bentuk upaya peningkatan kerukunan antar umat beragama.
Dikatakan, kegiatan sahur bersama di gereja yang merupakan tempat ibadah umat kristiani bukan sekali ini dia lakukan.
Beberapa gereja pernah menjadi tempat Sinta Nuriyah bertemu kelompok dhuafa di berbagai daerah di Indonesia.
"Kegiatan sahur bersama dengan para fakir miskin, yatim, pemulung, tukang becak sudah saya laksanakan sejak 13 tahun lalu. Kadang-kadang di kolong jembatan, pinggir jalan atau tempat mana saja. Termasuk gereja," ujar Sinta Nuriyah seperti dikutip dari Tribunnews.
Buat Habibie terpikat
Kegiatan sahur bersama dan berkeliling yang dilakukan oleh Sinta sempat menarik minat Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Namun, kegiatan itu urung dilakukan karena Habibie wafat pada 2019.
Menurut cerita Sinat, dia sempat menjenguk ketika Habibie jatuh sakit. Keduanya membicarakan banyak topik.
Salah satunya, Sinta mengutarakan rencananya untuk melakukan sahur keliling. Presiden ke-3 Indonesia itu kemudian melontarkan pernyataan yang membuat Sinta tertawa.
"Beliau bilang, 'saya mau ikut dong sahur keliling'. Aduh, itu saya jadi ketawa," ujar Sinta seusai mengikuti pemakaman Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Sinta merasa geli karena tentunya tidak mungkin Habibie dengan kondisi kesehatannya saat itu ikut di dalam kegiatan sahur keliling.
Sinta pun menceritakan bagaimana serunya mengikuti sahur keliling. Cerita itu membangkitkan semangat Habibie.
"Beliau bilang, ini (sahur keliling) sangat bagus dan enggak ada duanya'," kenang Sinta.
Ketika hendak pulang, Habibie memberikan satu kotak berisi buah kurma kepada Sinta. Kurma itu bekal selama Sinta mengikuti sahur keliling.
"Saya pulang sampai dibawain sekotak kurma ya. Itu yang membuat saya ingat selalu Pak Habibie," ujar Sinta.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/10/18020001/ikhtiar-merawat-toleransi-dalam-sahur-bersama-sinta-nuriyah-