Salin Artikel

RI Dukung Upaya PBB Lakukan Investigasi soal Dugaan Pembantaian di Bucha

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri mendukung rencana Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melakukan investigasi independen atas dugaan pembantaian di Bucha, kota kecil pinggiran Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Dugaan pembantaian itu mencuat setelah ditemukannya kuburan massal untuk mengubur warga sipil yang tewas di sebuah halaman gereja di Bucha.

"Indonesia sangat mendukung upaya Sekjen (Sekretaris Jenderal) PBB dan UNHCR untuk membuat sistem independen untuk menelaah kabar terjadinya hal-hal yang diluar kewajaran dalam peperangan di Ukraina," ujar Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah ketika memberikan paparan dalam press briefing yang dilakukan secara virtual, Kamis (7/4/2022).

Ia pun mengutarakan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan yang terhadi di Ukraina. Menurut dia, timbulnya korban, baik dari masyarakat sipil maupun dari kalangan militer, akibat peperangan yang terjadi di negara tersebut sangat disesalkan.

"Indonesia memiliki keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang sekarang terjadi di Ukraina. Korban meninggal apakah itu dari masyarakat sipil atau dari kalangan tentara atau penegak hukum tentu sangat kita sesalkan," kata Faizasyah.

Untuk diketahui, pada Selasa (5/4/2022) lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato di Dewan Keamanan PBB bahwa kejadian mengerikan seperti yang terjadi di Kota Bucha dengan mayat-mayat bergelimpangan, terjadi juga di tempat-tempat lain di negara itu.

Dalam pidato melalui video dan penerjemah, Zelensky mengatakan di kota Bucha, pasukan Rusia menembak orang di jalan, di rumah mereka, dilempar ke sumur dan ditindas dengan tank-tank di jalan "untuk kesenangan" mereka.

Presiden Ukraina itu juga menunjukkan video berurasi sekitar semenit yang menunjukkan mayat warga Ukraina, sebagian terbakar dan badan-badan yang tidak utuh.

"Di mana keamanan yang harus dijamin oleh Dewan Keamanan," tanya Zelensky.

"Di mana perdamaian? Di mana jaminan yang harus diberikan oleh PBB?" tambah dia.

Zelensky juga mengatakan dunia belum melihat kejahatan perang lebih lanjut yang dilakukan militer Rusia di bagian lain Ukraina selain Bucha.

"Secara geografis mungkin berbeda, namun kekejamannya sama, kejahatannya sama dan pertanggung jawaban tidak bisa dihindari," katanya.

Dia menuntut pertanggungjawaban Rusia dan mengatakan negara itu harus dibawa ke mahkamah kejahatan internasional seperti yang dilaksanakan di Nuremberg setelah Perang Dunia Kedua.

"Pembantaian di Bucha adalah satu dari banyak contoh yang dilakukan Rusia dalam 41 hari terakhir,” kata Zelensky.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/07/20123691/ri-dukung-upaya-pbb-lakukan-investigasi-soal-dugaan-pembantaian-di-bucha

Terkini Lainnya

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke